Penyintas Kanker Paru Berisiko Tinggi Terpapar Virus Corona

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Sabtu, 1 Agustus 2020 22:33 WIB

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Dunia saat ini sedang dihadapkan dengan pandemi COVID-19 yang pertama kali muncul di Wuhan pada bulan Desember 2019. Pandemi virus corona membawa berbagai dampak khususnya terhadap dunia kesehatan dan keberlangsungan hidup pasien kanker. Menurut banyak laporan, salah satu yang dapat menyebabkan terinfeksinya virus corona dengan mudah adalah rendahnya sistem imunitas tubuh. Sehingga penderita kanker pun menjadi salah satu faktor risiko terbesar terkena penyakit itu.

Inilah yang menjadi dasar dilakukannya survei terhadap tindakan yang diberikan para penyintas kanker dalam masa pandemi ini. Tingkat infeksi virus corona di salah satu institusi, menunjukkan infeksi virus corona terjadi di angka 0,79 persen pada pasien onkologi. Sedangkan risiko infeksi virus corona pada pasien penyakit umum 0,39 persen. Pasien kanker paru pun lebih rentan terinfeksi dengan angka risiko 25-38 persen dibandingkan dengan kanker lainnya.

“Bekerja sama dengan Cancer Information & Support Center (CISC), survei ini dilakukan untuk memetakan dampak pandemi COVID-19 pada penyintas dengan menggunakan platform online, dan direspon oleh 355 penyintas kanker di seluruh Indonesia,” kata Dokter Spesialis Kanker Paru Elisna Syahruddin sekaligus Ketua Pokja Kanker Paru Perhimpunan Dokter Paru Indonesia pada diskusi virtual dengan tema 'Pandemi COVID-19 dari Sudut Pandang Penyintas Kanker' pada 1 Agustus 2020.

Survei yang dilakukan tersebut menunjukkan hasil yang sangat baik terkait pengetahuan responden tentang COVID-19 dan upaya pencegahan yang perlu dilakukan untuk meminimalisir risiko penularan. Sebaliknya ternyata para responden tidak terlalu cemas dengan adanya wabah virus corona yang sudah memiliki ratus ribuan korban sedunia ini. Tingkat kecemasan di kalangan responden ternyata masih terbilang rendah. Tercatat sebanyak 73 persen dari seluruh responden yang mendapat informasi cukup terkait pencegahan COVID-19, seperti selalu memakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan menjaga imunitas tubuh. Selain itu, 60,1 persen responden mengakui tingkat kecemasan mereka akibat COVID-19 cukup rendah. "Tiga hal yang sering memicu kecemasan penyintas kanker selama pandemi adalah memburuknya kondisi pasien akibat COVID-19, ditunjukkan di angka 38,8 persen, selanjutnya 29,2 persen responden cemas terhadap terganggunya proses terapi dan 22,5 persen khawatir akan gangguan akses ke pusat layanan kesehatan,” kata Elisna Syahruddin.

Penyintas kanker paru Megawati Tanto, yang juga Koordinator Kanker Paru CISC mengakui beratnya tantangan yang dihadapi oleh pasien kanker paru. Menurut Megawati, para pasien kanker, termasuk kanker paru, sangat bergantung pada pelayanan. "Jika penindakan dan layanan kesehatan selama masa pandemi terganggu, seperti waktu tunggu yang lama ataupun ketidaktersediaan obat yang dijamin maupun yang tidak dijamin BPJS akan berdampak buruk pada riwayat kesehatan pasien," katanya.

Advertising
Advertising

CISC, kata megawati, berharap agar penyedia layanan kesehatan tidak mengesampingkan akses pelayanan kanker. "Oleh karena itu, perlu penguatan kolaborasi antar semua pemangku kepentingan terkait kanker dalam upaya promotif, preventif, diagnosis, kuratif, rehabilitatif dan paliatif untuk penanggulangan kanker nasional di masa pandemi COVID-19 menuju adaptasi kebiasaan baru,” katanya.

Adapun beberapa rekomendasi yang dihasilkan dari survei ini adalah akses layanan kesehatan bagi penyintas kanker harus menjadi prioritas di masa pandemi. Penyedia layanan kesehatan diimbau untuk menjadikan prosedur diagnosis kanker sebagai prioritas layanan kanker dan pemberian terapi lini pertama, khususnya bagi pasien baru dan stadium lanjut perlu diterapkan tanpa membatasi akses layanan kanker dan tetap mengikuti tatalaksana layanan kanker selama pandemi COVID-19.

Berita terkait

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

4 jam lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

18 jam lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

2 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

3 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

5 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

6 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

6 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

7 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

7 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya