Jangan Anggap Enteng Masker, Ini Akibatnya Bila Meremehkan

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 8 Agustus 2020 18:55 WIB

Ilustrasi pasangan memakai masker di tengah pandemi Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Malas pakai masker selama pandemi Covid-19 membuat risiko terpapar Covid-19 menjadi sangat tinggi alias 100 persen. Menurut spesialis paru dr. Sita Laksmi Andarini, SpP(K), Phd, seseorang yang melakukan kontak dengan orang lain selama 15 menit tanpa masker, misalnya saat minum kopi bersama, berpeluang terpapar Covid-19.

Hal ini dikarenakan virus ini menyebar melalui droplet. Apalagi jika orang tersebut tidak menjaga jarak lebih dari 1 meter.

“Nanti setelah minum kopi bersama, dites dua minggu kemudian dan positif. Artinya, dua pekan lalu saat minum kopi itu adalah kontak erat dan harus diperiksa,” ujar Sita.

Ada beberapa gejala awal penderita Covid-19 yang perlu diantisipasi, misalnya batuk kering, demam, nyeri otot, dan diare. Bahkan, ada beberapa gejala lain, misalnya kehilangan kemampuan mencecap rasa.

Paparan Covid-19 pada penderita kanker paru juga akan memperparah kerja organ tersebut. Faktor risiko terpapar kanker paru-paru paling besar dialami oleh laki-laki berusia 40 tahun dengan riwayat sebagai perokok dan rentan dengan permasalahan respirasi.

Advertising
Advertising

Sita menjelaskan laki-laki yang merokok ini lebih banyak yang mengalami penyakit respirasi, seperti batuk berdarah. Jadi, memang untuk para perokok perlu lebih dini mendeteksi penyakit kanker paru maupun paparan Covid-19.

Secara terperinci dia menjelaskan hasil rontgen orang yang terkena kanker paru dengan orang yang kinerja paru-parunya masih normal. Orang dengan kanker punya gambaran putih pada organ paru-paru yang seharusnya berwarna hitam utuh dan penuh.

Begitu orang tersebut terjangkit Covid-19, hasil rontgen akan menunjukkan warna putih pada paru-paru meluas. Biasanya, deteksi rontgen dilakukan setelah pasien mengalami gejala gagal pernapasan akut.

Dengan demikian, penderita kanker paru memang jauh lebih rentan tertular Covid-19 karena kondisi paru-paru yang sudah lebih rentan. Hal ini juga tercermin dari penelitian dan pengakuan sejumlah pasien normal yang sudah sembuh dari Covid-19. Umumnya, mereka mengalami penurunan kinerja paru-paru.

Beberapa keluhan pasien yang sudah sembuh adalah bernapas lebih berat. Selain itu, mereka mudah lelah, apalagi untuk aktivitas olahraga atau naik tangga.

“Dari bahaya ini harus dipahami bahwa Covid-19 ini bukan hoaks, gejalanya memang sangat nyata sehingga sangat penting melakukan pemeriksaan dini, terutama orang dengan risiko tinggi, baik itu penderita kanker atau pekerja pabrik, misalnya pabrik semen. Mereka harus rontgen dan skan toraks serta jangan merokok,” jelas Sita.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

9 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

15 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

18 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

14 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya