5 Langkah Dapatkan Vitamin D Secara Maksimal lewat Berjemur
Reporter
Sarah Ervina Dara Siyahailatua
Editor
Yayuk Widiyarti
Senin, 10 Agustus 2020 16:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Selama pandemi Covid-19, kita tentu dituntut untuk selalu memelihara sistem kekebalan tubuh agar kuat melawan virus corona. Salah satu sumber kekebalan tubuh itu bisa didapat lewat vitamin D.
Selain mengonsumsi dalam bentuk suplemen, vitamin D juga bisa langsung didapat lewat berjemur di bawah sinar matahari. Namun, ada beberapa hal yang harus dipahami sebelum berjemur agar mendapatkan manfaatnya secara maksimal. Situs Times of India dan Health Line pun memberikan beberapa imbauannya.
Waktu terbaik
Ada berbagai pandangan terkait waktu terbaik untuk berjemur. Beberapa ahli menyebutkan bahwa yang benar ialah saat pagi hari atau sebelum pukul 09.00. Namun, tak jarang pula yang mengatakan pada waktu menjelang siang hari, yakni pukul 10.00.
Yang terbaik menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ini harus disesuaikan dengan indeks ultraviolet (UV). Mengelompokkan indeks UV dari rendah ke tinggi, kadar UV paling rendah ditemukan di pukul 09.00 dan tertinggi di atas pukul 10.00. Jadi, jika ingin aman pilihlah waktu di antara keduanya.
Durasi berjemur
Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari berjemur, sebuah penelitian di Norwegia menunjukkan durasi paling tepat ialah 30 menit sebab lewat berjemur dengan waktu tersebut, khasiatnya setara dengan konsumsi suplemen vitamin D berkadar 600 IU. Adapun angka ini termasuk dalam rata-rata kebutuhan vitamin D harian tubuh.
Pakaian dan bagian tubuh yang perlu ditonjolkan
Saat berjemur, sangat disarankan untuk menonjolkan bagian lengan, kaki, punggung, dan perut. Hal ini dikarenakan keempatnya memungkinkan tubuh untuk memproduksi lebih banyak vitamin D. Untuk itu, dalam berpakaian, Anda bisa memilih mengenakan tanktop dan celana pendek. Jangan lupa gunakan topi dan kacamata untuk melindungi wajah dan mata.
Warna kulit berpengaruh
Setiap orang memiliki warna kulit yang berbeda. Ada yang terang, ada pula yang gelap. Rupanya, manfaat berjemur pun berbeda dan dipengaruhi oleh warna kulit.
Orang dengan kulit gelap umumnya memiliki lebih banyak melanin dibandingkan yang berkulit terang. Melanin bertindak sebagai pelindung yang menyelamatkan kulit dari sinar matahari berlebih, seperti pelindung tabir surya alami yang menyerap sinar UV dan melindungi kulit dari sengatan matahari dan kanker kulit.
Itu berarti, dengan kata lain orang dengan warna kulit gelap perlu menghabiskan waktu lebih lama di bawah sinar matahari untuk menghasilkan jumlah vitamin D yang sama dengan yang dapat diproduksi oleh orang dengan kulit lebih terang dalam waktu yang lebih singkat.
Penggunaan tabir surya
Tabir surya dikenal ampuh melindungi kulit dari sengatan matahari, bekerja dengan cara memantulkan, menyerap, atau menyebarkan sinar matahari. Sayangnya, hal tersebut bisa menghentikan masuknya vitamin D ke dalam tubuh.
Sebuah studi menunjukkan bahwa tabir surya dengan SPF 30 atau lebih mengurangi produksi vitamin D dalam tubuh hingga 95-98 persen. Jadi, jika memakai tabir surya, Anda mungkin harus menghabiskan waktu berjam-jam di bawah sinar matahari agar kulit menghasilkan cukup vitamin D.