TOSS TBC Virtual Run, Dukungan Untuk Melawan Tuberkulosis

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Sabtu, 15 Agustus 2020 00:13 WIB

Konferensi pers bertema PT Johnson & Johnson Indonesia Dukung Kementerian Kesehatan RI Selenggarakan TOSS TBC Virtual Run 2020 pada Kamis, 13 Agustus 2020/Johnson & Johnson

TEMPO.CO, Jakarta - Fakta bahwa Indonesia masih memiliki beban Tuberkulosis (TBC) & Tuberkulosis Resistan Obat (TBC RO) tertinggi ketiga di dunia, tidak serta merta menutup mata kita terhadap permasalahan penyakit ini. Terlebih lagi, berdasarkan data Global TB Report 2019, ada 11 orang di Indonesia meninggal setiap 1 jam akibat TBC. Pada dasarnya, TBC & TBC RO dapat disembuhkan dan diatasi melalui pengobatan dan perawatan yang tepat, teratur, dan lengkap. Penemuan kasus dan pengobatan secara tepat penting ditingkatkan dalam upaya pengendalian TBC & TBC RO, agar penularannya dapat senantiasa dikendalikan dan peningkatan potensi timbulnya dapat ditanggulangi.

Hadirnya pandemi COVID-19 menjadi tantangan baru dalam upaya eliminasi TBC di Indonesia tahun 2030. Presiden Joko Widodo bertekad supaya penanganan TBC bisa dilakukan serupa dengan COVID-19 dengan berfokus pada tindakan pencegahan dengan pelacakan yang agresif untuk menemukan penderita TBC yang belum ditemukan dan belum terlaporkan, terutama mengingat pembangunan sumber daya manusia merupakan salah satu fokus kerja pemerintah dalam lima tahun ke depan.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan Wiendra Waworuntu mengatakan pemerintah berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia bebas TBC dengan target eliminasi TBC pada tahun 2030. Pemerintah berfokus pada tindakan pencegahan penularan TBC. "Melalui program TOSS TBC (Temukan Tuberkulosis Obati Sampai Sembuh), masyarakat, termasuk dunia industri, dapat berperan besar lewat partisipasi aktif dalam mendukung pencegahan penularan penyakit, penemuan kasus, dan pendampingan pengobatan bagi pasien TBC," kata Wiendra dalam keterangan pers pada 13 Agustus 2020.

Di sisi lain, kesadaran masyarakat masih relatif rendah terhadap penyakit TBC, termasuk pentingnya kepatuhan pengobatan sebagai kontrol penularan penyakit dan pencegahan terjadinya TBC RO. Menyadari hal tersebut, tahun ini Kementerian Kesehatan didukung penuh oleh PT Johnson & Johnson Indonesia menyelenggarakan kampanye sosialisasi TBC yang melibatkan peran serta masyarakat dan khalayak sasaran usia produktif dalam kegiatan TOSS TBC Virtual Run. Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan sosialisasi publik Ayo TOSS TBC (Temukan Tuberkulosis Obati TBC Sampai Sembuh) yang mengajak masyarakat untuk mengambil bagian dan berperan aktif mendukung pencegahan dan penanggulangan penyakit TBC dan TBC RO di Indonesia, salah satunya dengan berolahraga.

Country Leader of Communication and Public Affairs, PT Johnson & Johnson Indonesia Devy Yheanne mengatakan tuberkulosis juga merupakan salah satu fokus utama perusahaannya dalam hal perbaikan kesehatan masyarakat. "Kami sadar bahwa industri juga memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung upaya pemerintah dalam mengakhiri TBC di Indonesia. Sejak tahun 2015, PT Johnson & Johnson Indonesia telah terlibat dan turut berperan aktif dalam program pemberantasan TBC yang berfokus pada tiga hal, yaitu; edukasi dan peningkatan kesadaran publik; peningkatan kapasitas; dan terkait dengan akses terhadap diagnosa dan perawatan. Kami senantiasa mendukung Pemerintah dalam upaya mewujudkan Indonesia Bebas TBC 2030,” ujar Devy.

Advertising
Advertising

Ayo TOSS TBC (Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh) merupakan kampanye sosialisasi TBC yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai penyakit TBC, cara pencegahan, dan pengobatannya. Upaya ini memerlukan peran aktif masyarakat, serta pemberdayaan masyarakat secara lebih luas. "Melalui kegiatan TOSS TBC Virtual Run, kami mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam mendukung pencegahan dan penanggulangan penyakit TBC dan TBC RO di Indonesia,” kata Devy.

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

7 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

18 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

21 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya