Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Penyintas Kanker Selama Pandemi Covid-19

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 16 Agustus 2020 15:35 WIB

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sistem daya tahan tubuh berperan penting dalam membentengi tubuh dari ancaman penyakit yang disebabkan bakteri, virus, jamur dan patogen penyebab penyakit lain. Di masa pandemi COVID-19 kali ini, menjaga daya tahan tubuh tetap kuat adalah hal yang mutlak, agar tidak tertular virus yang vaksinnya belum ditemukan ini.

Bagi pasien atau survivor kanker, menjaga daya tahan tubuh merupakan tantangan yang tidak mudah. Bagaimanapun, kanker sendiri sudah pati menurunkan daya tahan tubuh penderitanya. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya ekstra untuk mempertahankan dan meningkatkan imunitas tubuh, terutama pada anak dengan kanker.

Konsultan Hematologi Anak RS Cipto Mangunkusumo/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Endang Windiastuti menjelaskan sistem imunitas pada anak dengan kanker itu saling bertolak belakang. "Di satu sisi sistem imun dapat melawan kanker, namun kanker dan terapinya menurunkan imunitas,” katanya dalam serial webinar Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) tentang Tips Menjaga Imunitas Pasien & Survivor Kanker Anak Selama Pandemi Covid 19, Sabtu, 15 Agustus 2020,

Sel kanker sebenarnya dikenali oleh sistem imun tubuh sebagai sel tidak normal yang harus dimusnahkan. Hanya saja, lanjut Endang, pembelahan diri sel kanker yang tidak terkendali pada akhirnya membuat sistem kekebalan tubuh kewalahan. “Sel kanker menurunkan imunitas tubuh karena mereka mengganggu pematangan sistem imun, menurunkan aktivitas sel imun, dan menurunkan kemampuan imunitas untuk eradikasi kanker,” kata Endang.

Selain itu, ada faktor di luar penyakit kankernya yang dialami anak dengan kanker sehingga semakin menurunkan imunitas tubuh. Misalnya, asupan nutrisi yang kurang, nafsu makan turun, dan gangguan pencernaan.

Advertising
Advertising

Cara Meningkatkan Imuitas Tubuh Anak Penderita Kanker
Nutrisi yang baik dan cukup sangat penting untuk meningkatkan imunitas tubuh pasien maupun survivor kanker anak. Makanan yang baik dibutuhkan sebelum, selama, dan sesudah kemoterapi agar anak merasa lebih baik dan kuat. Selain itu agar efek samping pengobatan bisa dikurangi. “Jangan sampai anak mengalami malnutrisi akibat kurangnya asupan nutrisi yang berlangsung lama,” kata Endang.

Dukungan nutrisi pada anak dengan kanker memiliki banyak manfaat. Antara lain mempertahankan tumbuh kembang anak tetap normal, mencegah malnutrisi, dan memperbaiki kualitas hidup. Apalagi ketika anak menjalani kemoterapi. Kebutuhan nutrisi justru meningkat. Penyebabnya, selama kemoterapi, metabolisme meningkat sehingga dibutuhkan kalori dan protein lebih banyak.

Maka, orang tua anak penyandang kanker harus memastikan kebutuhan nutrisi seimbang terdiri dari vitamin, mineral, dan protein tercukupi untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. “Kebutuhan vitamin dan mineral sebisa mungkin didapatkan dari makanan langsung atau alami. Jangan memberikan vitamin dari suplemen karena bisa mempengaruhi atau berinteraksi dengan pengobatan kemoterapi, kecuali atas rekomendasi dokter,” kata Endang.

Beberapa vitamin yang penting dan harus dicukupi anak dengan kanker antara lain vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, vitamin E dan vitamin K.

Endang memberikan catatan terkait asupan asam folat. “Hati-hati memberikan asupan asam folat pada anak penyandang kanker. Meskipun asam folat bersifat anti-karsinogenik, tetapi si satu sisi juga pro-karsinogenik. Sehingga sebaiknya tidak diberikan,” jelasnya.

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

10 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

4 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

5 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

7 hari lalu

Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

Pakar kesehatan kebersihan dan kekuatan imunitas tubuh dapat mencegah tertular flu Singapura. Ini yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

7 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

11 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

12 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

12 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

14 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya