Sebab Hand Sanitizer Tak Boleh Terlalu Sering Dipakai

Reporter

Antara

Jumat, 21 Agustus 2020 11:16 WIB

Ilustrasi hand sanitizer. Pixabay

TEMPO.CO, Jakarta - Hand sanitizer atau cairan pembersih tangan wajib dibawa di masa pandemi COVID-19, terutama saat ke luar rumah. Tetapi, pakar kesehatan mengingatkan, jika terlalu sering menggunakannya bisa berdampak buruk.

Pertama, cairan ini mungkin bisa membuat Anda lebih rentan terkena diare. Mikrobioma, yakni ekosistem mikroorganisme termasuk bakteri, jamur, dan virus yang hidup di usus, mulut, hidung, dan kulit, dan berperan menjaga tetap sehat, mencegah infeksi, dan menangkal bakteri berbahaya bisa dihalau cairan pembersih tangan.

"Ketika membunuh koloni bakteri baik di tangan, itu juga menghancurkan mikrobioma usus, yang memakan bakteri di kulit," kata profesor bidang alergi dan imunologi di Universitas Rush, Mahboobeh Mahdavinia, seperti dikutip dari Livestrong.

"Mengubah mikrobioma dengan cara ini melemahkan sistem kekebalan," imbuhnya.

Seiring waktu, hal ini dapat membuat Anda rentan terhadap bakteri yang dapat mengiritasi saluran pencernaan dan menyebabkan masalah perut. Di sisi lain, cairan pembersih tangan gagal memusnahkan patogen penyebab diare Clostridium difficile (C. diff), norovirus, dan Cryptosporidian, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC). Cairan ini juga tidak bisa berbuat banyak saat tangan sangat kotor atau berminyak, juga tidak dapat menghilangkan bahan kimia berbahaya seperti pestisida.

Advertising
Advertising

"Saya merekomendasikan penggunaan cairan pembersih tangan hanya di rumah sakit atau pengaturan klinis, atau upaya jaga kebersihan di antara mencuci tangan," ujar internis di Summit Medical Group di Berkeley Heights, New Jersey, Soma Mandal.

Hal lain yang perlu dipertimbangkan untuk menggunakan hand sanitizer sepanjang waktu adalah risiko tangan menjadi kering.

"Alkohol menghilangkan kelembapan kulit dan dengan penggunaan yang konsisten dapat menyebabkan kulit kering pecah-pecah dan bahkan eksim, terutama pada anak-anak, karena kulit mereka sangat sensitif," kata Mahdavinia.

Alkohol bisa menyebabkan iritasi dan membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi. Untuk mengatasinya, oleskan pelembap setelah menggunakan pembersih tangan untuk menjaga hidrasi di dalam kulit. Mahdavinia merekomendasikan produk hipoalergenik untuk menciptakan lapisan pelindung yang kokoh pada kulit, seperti Cetaphil, Eucerin, atau Vaseline.

Kemudian, khusus untuk bayi, ada risiko hand sanitizer bisa menganggu perkembangan sistem imun. Sebuah teori ilmiah populer yang disebut hipotesis kebersihan menyatakan paparan patogen dan bakteri sangat penting untuk membantu bayi membangun kekebalan yang kuat dan berfungsi dengan baik.

Dalam lingkungan yang terlalu bersih, bayi tidak akan mendapatkan paparan kuman yang diperlukan untuk mendidik sistem kekebalan sehingga merespons terhadap organisme menular. Tetapi, ini hanya hipotesis yang masih diperdebatkan, menurut Cleveland Clinic. Anda harus tetap menjaga kebiasaan menjaga kebersihan.

"Anda perlu membersihkan tangan sebelum memegang bayi, yakni mencuci tangan menggunakan air dan sabun daripada menggunakan pembersih tangan," kata Mahdavinia.

Mikrobioma bayi masih terbentuk, jadi menyentuhnya saat ada alkohol atau residu di tangan justru akan membunuh kuman baik di kulitnya.

Berita terkait

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

4 hari lalu

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Minuman yang Dapat Memperburuk Asam Lambung

10 hari lalu

Inilah 5 Minuman yang Dapat Memperburuk Asam Lambung

Bagi penderita asam lambung penting untuk menghindari beberapa minuman yang dapat memperburuk penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Apakah Alkohol Bisa Menyebabkan Kebutaan? Begini Penjelasannya

47 hari lalu

Apakah Alkohol Bisa Menyebabkan Kebutaan? Begini Penjelasannya

Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan masalah penglihatan, termasuk kebutaan.

Baca Selengkapnya

Jenis Makanan Penyebab Sembelit dan Alasannya

48 hari lalu

Jenis Makanan Penyebab Sembelit dan Alasannya

Salah satu penyebab sembelit adalah makanan. Berikut jenis makanan yang bisa jadi pemicu sembelit menurut spesialis gastroenterelogi dan pakar diet.

Baca Selengkapnya

Jawaban Kemenag Soal Alkohol yang Halal di Antiseptik

52 hari lalu

Jawaban Kemenag Soal Alkohol yang Halal di Antiseptik

Kementerian Agama membenarkan produk antiseptik bermerek dagang Onemed Alkohol 70 persen dan 95 persen memiliki sertifikat halal.

Baca Selengkapnya

5 Tips Mengurangi Risiko Kanker Usus Menurut Pakar

58 hari lalu

5 Tips Mengurangi Risiko Kanker Usus Menurut Pakar

Risiko kanker usus besar dapat diturunkan secara signifikan dengan melakukan langkah-langkah pencegahan.

Baca Selengkapnya

Konsumsi Alkohol saat Safari di Konservasi Harimau India 5 Wisatawan Ini Didenda

21 Februari 2024

Konsumsi Alkohol saat Safari di Konservasi Harimau India 5 Wisatawan Ini Didenda

Pihak Konservasi Harimau Tadoba merahasikan identitas kelima wisatawan itu

Baca Selengkapnya

Arab Saudi akan Buka Toko Alkohol Pertama, Khusus untuk Diplomat Non-Muslim

24 Januari 2024

Arab Saudi akan Buka Toko Alkohol Pertama, Khusus untuk Diplomat Non-Muslim

Arab Saudi sedang bersiap untuk membuka toko alkohol pertamanya di ibu kota Riyadh yang secara eksklusif akan melayani diplomat non-Muslim.

Baca Selengkapnya

Beragam Faktor Penyebab Demensia pada Orang Muda

14 Januari 2024

Beragam Faktor Penyebab Demensia pada Orang Muda

Para peneliti mengidentifikasi faktor-faktor berkembangnya demensia lebih awal. Berikut ke-15 faktor risiko tersebut.

Baca Selengkapnya

Tarif Cukai Minuman Beralkohol Resmi Naik, Jadi Berapa?

6 Januari 2024

Tarif Cukai Minuman Beralkohol Resmi Naik, Jadi Berapa?

Pemerintah resmi menaikkan tarif cukai minuman yang mengandung etil alkohol (MMEA). Bagaimana rinciannya?

Baca Selengkapnya