Kiat Mengatur Keuangan buat Generasi Sandwich

Reporter

Antara

Sabtu, 12 September 2020 07:55 WIB

Ilustrasi perencanaan keuangan (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Dampak besar pandemi COVID-19 memang terasa pada bidang ekonomi. Salah satunya sektor usaha yang bertumbangan sehingga memunculkan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang akhirnya mengganggu penghasilan seseorang. Generasi milenial sebagai salah satu lapisan angkatan kerja atau kaum produktif tentu saja merupakan golongan yang terdampak.

Pakar perencanaan keuangan Prita Hapsari Ghozie memaparkan kondisi saat ini memunculkan kekhawatiran di kalangan generasi milenial atau generasi sandwich, terutama terhadap keamanan pekerjaan atau job security serta terhadap masa depan karena masih panjang usia dan harapan hidup.

"Saat ini sebenarnya merupakan peluang untuk meningkatkan produktivitas. Kalau tidak hati-hati, masa depan tak dipersiapkan dengan baik, maka akan memunculkan beban," katanya.

Terkait hal itu, Prita memaparkan sejumlah kiat yang bisa dilakukan generasi milenial untuk mempersiapkan masa depan, terutama terkait bagaimana mengatur keuangan di saat pandemi. Untuk milenial yang dananya pas-pasan, pengaturan keuangan sebaiknya fokus ke orang yang memberi penghasilan atau tulang punggung keluarga secara ekonomi, kemudian orang yang memiliki risiko sakit tinggi, seperti orang tua, baru kemudian anggota keluarga yang lain.

"Penghasilan yang diterima akan lebih baik jika dibagi-bagi untuk SIP, saving, investment and protection (tabungan, investasi, dan proteksi," ujarnya.

Advertising
Advertising

Menurutnya, proteksi keuangan sangat penting bagi generasi milenial, terutama untuk perlindungan saat sakit atau hari tua sehingga perlu direncanakan dari saat masih muda karena risiko sakit atau gangguan kesehatan dapat muncul kapan saja. Prita menyarankan generasi milenial banyak memanfaatkan peluang untuk lebih produktif, kalau bisa tidak bergantung pada satu tempat penghasilan.

"Earning power ditingkatkan, mumpung masih muda. Penghasilan bisa dibagi-bagi untuk saving, investment, dan proteksi," katanya.

Sementara itu, Chief Distribution Officer PT Zurich Topas Life Budi Darmawan mengatakan banyak masyarakat Indonesia yang tidak siap menghadapi pandemi saat ini dan keuangan terganggu karena penyakit atau pendapatan berkurang. Hal ini terjadi karena kesalahan dalam alokasi penghasilan selama ini, di mana sebagian besar masyarakat menghabiskan 80 persen penghasilannya untuk biaya hidup sehari-hari dan hanya 6 persen untuk asuransi dan investasi, sementara dalam perencanaan keuangan, investasi dan asuransi disarankan 20 persen dari penghasilan.

Berita terkait

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

3 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

5 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

5 hari lalu

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

6 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

11 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

11 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tips Kelola Uang THR agar Tak Boros

22 hari lalu

Tips Kelola Uang THR agar Tak Boros

Untuk mencegah pemborosan, ada baiknya uang THR digunakan hanya untuk hal-hal yang bermanfaat dan dikelola sebaik mungkin. Berikut tipsnya.

Baca Selengkapnya