Viral Kasus Ibu Bunuh Anak, Ini Tips Tetap Sabar Saat Temani Anak Belajar
Reporter
Sarah Ervina Dara Siyahailatua
Editor
Mitra Tarigan
Rabu, 16 September 2020 16:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat tengah dihebohkan dengan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh ibu kepada anak kandungnya. Hal tersebut terjadi di rumah mereka di daerah Bendungan Hilir, Jakarta pada akhir Agustus 2020.
Menurut keterangan Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Lebak Ajun Komisaris David Adhi Kusuma, ibu korban yaitu Lia Handayani awalnya melakukan penganiayaan kepada sang anak, Keysya Safiyah karena sulit belajar online. "Ibu kandungnya itu melakukan pemukulan lebih dari lima kali karena merasa kesal melihat anaknya sulit belajar online. Korban akhirnya jatuh ke lantai dan meninggal,” kata David di Lebak pada Senin, 14 September 2020.
Berkaca dari kasus yang telah terjadi, memang bukan hal yang mudah dalam menemani anak belajar di rumah. Sebab, dibutuhkan kesabaran yang sangat ekstra lantaran seringkali anak sulit memahami materi sedangkan di sisi lain, orang tua juga lelah dengan berbagai aktivitas harian mereka.
Dalam rangka meningkatkan ketelatenan orang tua menghadapi anak belajar di rumah selama pandemi, situs Psych Central dan Psychology Today pun memberikan beberapa tipsnya. Berikut adalah tiga langkah diantaranya. Apa saja?
- Pastikan waktu istirahat cukup
Penulis buku parenting How to Stop Losing Your Sh*t With Your Kids, Carla Naumburg mengatakan bahwa hal pertama yang patut dipersiapkan sebelum menemani anak belajar adalah istirahat orang tua yang cukup. Sebab, kurang tidur berhubungan erat dengan tubuh yang mudah lelah sehingga kurang bisa mengendalikan emosi.
“Memang sangat sulit bagi orang tua untuk memiliki waktu istirahat yang cukup. Karena mereka bekerja dan juga harus membagi waktu dengan anak. Namun selain tidur di malam hari, Anda bisa memanfaatkan waktu-waktu luang seperti yang biasa digunakan untuk bermain gadget, diubah untuk istirahat. Tidur selama 30 menit sudah meningkatkan energi sehingga siap menemani anak belajar,” katanya. - Fokus mengerjakan satu hal, jangan secara bersamaan
Naumburg juga mengingatkan pentingnya tidak menyambi pekerjaan. Contohnya, Anda mencuci piring sambil mengajar anak atau Anda mengurus anak yang satu sembari mengajar anak lainnya. Menurut Naumburg, ini sangat tidak efektif dan berujung pada kedua pekerjaan yang akan terbengkalai.
Untuk itu, fokuslah pada satu aktivitas saja. “Jadwal dengan benar kegiatan harian Anda. Saat akan mengajar anak, pastikan hanya itu saja yang dikerjakan. Bahkan bermain gadget sekalipun harus ditinggalkan. Karena dalam keadaan tidak fokus, pekerjaan menjadi terhambat dan berujung pada emosi yang meningkat,” katanya. - Refleksi dan dukung diri Anda
Guna melatih kesabaran sekaligus mengontrol emosi saat menemani anak belajar di rumah, psikolog yang berfokus pada pengasuhan anak di Los Angeles, Deniz Ahmadinia mengatakan bahwa orang tua bisa merefleksi dan mendukung diri sendiri.
“Anda dapat melakukan self-talk atau bicara dengan diri sendiri. Ingat bahwa Anda tidak sendirian dalam hal ini karena semua orang tua pasti bergumul dan akan melakukan yang terbaik bagi anak mereka. Daripada sibuk memikirkan hal negatif seperti berkata kasar dan menghukum anak, lebih baik berikan apresiasi atau reward jika anak memahami pelajaran dengan baik,” katanya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | PSYCHCENTRAL | PSYCHOLOGYTODAY