Orang Sarkastik dan Sinis Mudah Terkena Serangan Jantung

Jumat, 18 September 2020 12:28 WIB

Ilustrasi Ujaran Kebencian. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda pribadi atau orang di sekitar suka bertindak sarkastik dan sinis? Sebaiknya kebiasaan itu kini harus mulai dihindari. Pasalnya, sebuah studi terbaru menyebut bahwa orang dengan kedua sifat tersebut rentan terjangkit serangan jantung.

Melansir dari situs Mirror.co.uk, tim di University of Tennessee di Amerika Serikat melakukan pengujian dengan mengalami kepribadian lebih dari 2.300 orang selama 24 bulan. Adapun seluruh partisipannya adalah pasien yang baru saja selamat dari serangan jantung.

Setelah observasi dilakukan dengan membandingkan hasil skor kepribadian, ditemukan mereka yang memusuhi orang lain lebih mungkin menderita serangan jantung kembali. Penulis studi, Tracey Vitori juga menggarisbawahi beberapa karakteristik permusuhan. Ini termasuk sarkasme, sinisme, kebencian, ketidaksabaran serta mudah tersinggung.

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my

“Orang yang bermusuhan telah meningkatkan waktu pembekuan, tingkat adrenalin yang lebih tinggi, di atas tingkat kolesterol dan trigliserida normal, dan peningkatan reaktivitas jantung. Faktor inflamasi yang diketahui ini dapat mempengaruhi jantung dan meningkatkan hasil klinis yang buruk,” katanya lewat studi yang dipublikasikan di European Journal of Cardiovascular Nursing itu.

Memperkuat studi tersebut, penelitian sebelumnya juga pernah dilakukan oleh Profesor Farmakologi Jantung di Imperial College London, Sian Harding. Melansir dari situs The Sun, memang ada hubungan yang kuat antara emosi dengan penyakit jantung. "Emosi yang kuat berhubungan erat dengan kematian jantung, seringkali yang mendadak karena aritmia,” katanya.

Advertising
Advertising

Sementara itu, studi lain yang diterbitkan oleh Associate Professor Psikiatri di Harvard Medical School, Jeff C Huffman menyatakan bahwa menjadi bahagia dapat memberikan jantung yang sehat. "Orang yang mengalami emosi positif memiliki tingkat kortisol yang lebih rendah, dan lebih sedikit kelainan tekanan darah dan respons stres fibrinogen terhadap tes stres mental, dibandingkan dengan mereka yang tidak merasakan emosi positif,” katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | MIRROR.CO.UK | THESUN

Berita terkait

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

1 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

2 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

6 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

6 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

7 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

13 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

19 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

22 hari lalu

Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

Anda sudah siapkan opor, rendang hingga gulai untuk hidangan Lebaran? Ingat pesan dokter gizi soal makanan bersantan

Baca Selengkapnya

Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

25 hari lalu

Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Perempuan disebut lebih rentan terserang burnout. Psikoterapis membagi tips untuk meredakannya.

Baca Selengkapnya

Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

29 hari lalu

Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan militer Israel telah menarik tank dan kendaraan dari kompleks rumah sakit Al Shifa setelah dua pekan

Baca Selengkapnya