Tips Menjaga Kesehatan Mental Keluarga di Masa Pandemi

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Jumat, 18 September 2020 16:05 WIB

Ilustrasi liburan keluarga (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Terjadinya kekerasan pada anak oleh orang tuanya mengingatkan pentingnya kesehatan jiwa bagi keluarga di masa pandemi. Untuk itu, dukungan dari semua pihak, dimulai dari lingkaran terdekat dibutuhkan untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya kekerasan pada anak.

Beberapa waktu lalu, polisi mengungkap kasus meninggalnya seorang anak berusia 8 tahun akibat dianiaya oleh ibunya di Kota Tangerang. Ibunya melakukan hal itu karena anaknya sulit memahami pelajaran ketika belajar secara daring.

Faith and Development Manager Wahana Visi Indonesia (WVI) Anil Dawan mengatakan, kekerasan kepada anak dalam masa pandemi sebenarnya mengonfirmasi temuan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bahwa lebih dari 90 persen keluarga mengalami stres. Kesehatan jiwa dalam masa pandemi seolah luput dari perhatian dan intervensi bantuan dan dukungan psikososial. Keluarga terutama orang tua dan anak-anak perlu mendapatkan dukungan dalam prinsip lingkaran ekologi seperti lembaga masyarakat, lembaga agama, dan semua pemangku kebijakan. “Penggunaan bahasa cinta adalah keterampilan yang perlu dipahami orangtua sehingga mampu membangun komunikasi yang baik ditengah keluarga. Mengembangkan resiliensi yang dibangun dari nilai-nilai luhur iman dan agama perlu terus dihidupkan karena bisa mencegah perilaku kekerasan,” ujar Anil.

Selain itu, saluran konseling atau curhat online perlu dimaksimalkan sehingga orang tua punya teman belajar dan sahabat berbagi sehingga tak merasa sendiri dalam mengasuh anak-anaknya. Pemimpin agama dan para psikolog-psikolog perlu dilibatkan dalam upaya-upaya intervensi ini.

Psikolog dari Universitas Soegijapranata Semarang yang juga partner WVI, Kuriake Kharismawan, mengatakan, banyak orangtua tidak bisa mengelola emosi karena dikuasai oleh rasa takut. “Rasanya ini yang jadi masalah para orang tua saat ini. Takut kata orang, takut pada keluarga besar kalau anak tidak pintar, takut akan masa depan anak, hingga takut tidak bisa memenuhi kebutuhan karena pandemi. Hal ini kemudian diekspresikan tanpa mengontrol diri,” kata Kuriake.

Advertising
Advertising

Ketika orang tua tidak bisa mengelola rasa takut, yang akan muncul kemudian adalah penyesalan. Oleh karena itu, orang tua sedapat mungkin bisa mengukur kapan dirinya mulai merasa cemas dan takut, ingin marah. Orang tua harus mundur sejenak, menarik nafas dan menenangkan diri untuk mengendalikan emosi. “Terkadang, apa yang ditakutkan itu sesuatu yang tidak realistis. Misalnya, takut akan masa depan anak hancur jika nilainya jelek. Padahal, anak tinggal kelas pun belum tentu masa depannya hancur,” kata Kuriake.

Oleh karena itu, orang tua tidak perlu memaksakan diri atau anak, jika tidak dapat memenuhi sebuah kriteria tertentu, terutama di masa pandemi ini di saat segala aktivitas serba terbatas. Orang tua pun perlu memilah hal apa saja yang menjadi prioritas dan hal apa yang dapat dilepas atau diikhlaskan. Misalnya, dengan mencermati pelajaran anak, orang tua tidak perlu memaksakan anak harus mendapat nilai sempurna di semua pelajaran. Hal ini akan membuat beban orangtua sedikit berkurang.

Selain itu, dukungan komunitas juga penting, terutama bagi orangtua yang mungkin mengalami kesulitan ekonomi. Karena itu, komunitas terdekat harus ikut peka dan memerhatikan siapa saja yang mungkin tengah mengalami kesulitan, dan segera menolong. Hal ini penting agar orangtua yang kesulitan tidak lagi mengalami ketakutan.

WVI telah meluncurkan buku saku berisi panduan psikososial untuk guru dan orang tua yang dapat diunduh di laman https://www.wahanavisi.org/id/media-materi/publikasi.html. WVI juga mengadakan talkhow online dan webinar tentang pengasuhan dengan cinta untuk para orangtua agar dapat mendampingi anak dengan baik selama pandemi Covid-19.

Berita terkait

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

6 jam lalu

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

6 jam lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

18 jam lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

19 jam lalu

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

Game online yang mengandung konten kekerasan berpotensi merusak moral anak bangsa di masa depan sehingga perlu diblokir.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

5 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

7 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

7 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

7 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

8 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya