Dilema Perusahaan Hadapi Pandemi Covid-19, Antara Rekrut atau PHK Karyawan

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 22 September 2020 17:57 WIB

Ilustrasi wawancara calon karyawan. profeel-rh.net

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi virus corona (COVID-19) menjadi pukulan bagi sebagian besar sektor ekonomi. Banyak perusahaan yang bingung dan hilang arah, bagaimana harus bersikap untuk bertahan di tengah pandemi. Perusahaan terutama departemen yang mengurus sumber daya manusia alias Human Resource and Development (HRD), menghadapi dilema dalam menyikapi krisis Covid-19 dengan melakukan rekrutmen karyawan atau pemutusan hubungan kerja (PHK). Ini menjadi pembahasan utama dalam acara Top Business Talk #1: “Rekrut Vs PHK” 18 September 2020 yang diselenggarakan oleh startup yang membantu bisnis dalam mencari dan mengembangkan talenta muda, TopKarir.

Langkah tidak mengambil jalur PHK ditempuh oleh PT Pan Brothers Tbk. Vice CEO PT Pan Brothers Tbk, Anne Patricia Sutanto, menjelaskan bahwa mereka malah membuka lapangan kerja baru sebagai respon dalam mengubah model bisnis perusahaan saat menghadapi Covid-19. “Kami belajar dari situasi yang ada dan mencoba beradaptasi dengan membuka divisi baru untuk mengerjakan pembuatan alat pelindung diri (APD) dan masker. Inovasi ini sangat mendongkrak pertumbuhan perusahaan. Kami juga bisa bantu pemerintah dengan tidak menghilangkan lapangan kerja bahkan menambah lapangan kerja baru,” kata Anne dalam sharing session Top Business Talk volume 1 yang dilakukan via Zoom.

Lebih lanjut, Anne menjelaskan pentingnya mengembangkan karyawan untuk bisa memiliki keahlian lebih banyak dan memiliki kemampuan beradaptasi yang baik dan cepat. Pada proses pembuatan APD dan masker, ada pekerjaan tambahan yang membutuhkan sumber daya manusia lebih dengan keahlian yang berbeda-beda. "Oleh karena itu, Pan Brothers bermitra dengan TopKarir dalam proses mencari dan mengembangkan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan kami. Bukan hanya karyawan yang sudah bekerja di Pan Brothers, calon karyawan baru yang kami cari pun harapannya bisa mengembangkan dirinya dan beradaptasi dengan cepat,” kata Anne.

Anggota Dewan Pengawas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan M. Aditya Warman mengatakan strategi pertahanan perusahaan di tengah pandemi harus fokus pada pengembangan talenta kerja di dalam perusahaan. “Perusahaan perlu mempertimbangkan pentingnya talenta kerja sebagai aset yang menentukan bangkitnya perusahaan di tengah pandemi. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah mengetahui spesifikasi skill yang dibutuhkan, menemukan minat dan bakat dari karyawan. Jika tidak memungkinkan secara cashflow untuk rekrut karyawan baru dengan skill baru, penting untuk perusahaan mengembangkan karyawan yang ada,” katanya.

Sementara CEO TopKarir Indonesia, Bayu Janitra Wirjoatmodjo dalam diskusi Top Business Talk 1 menambahkan bahwa PHK bukanlah satu-satunya jalan untuk menyikapi Covid-19. Tapi kalaupun keputusannya adalah PHK untuk merekrut kembali, maka perusahaan harus betul-betul mendapatkan talenta yang bisa beradaptasi dengan kondisi pandemi saat ini. “Di masa pandemi ini keberlangsungan bisnis harus dilakukan dengan cepat, aman, dan bergantung pada talenta muda yang efektif dan efisien yang dimiliki perusahaan. Talenta muda yang bekerja sesuai minat dan bakat, melek digital, multi tasking dan cepat beradaptasi. Selama ini Top Karir bisa bantu menemukan minat dan bakat untuk Pan Brothers Tbk. lewat fitur Tes Minat Bakat kami,” kata Bayu.

Advertising
Advertising

Upaya TopKarir membantu perusahaan dengan menyediakan beberapa kategori tes untuk melihat kesesuaian karakter dengan profesi kerja. Setelah pengguna menyelesaikan tes, mereka akan memperoleh ‘Character Assessment Report’, yang dapat dilihat dan dijadikan pertimbangan oleh para penyedia kerja.

Berita terkait

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

1 jam lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

2 jam lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Pemberian Pesangon Karyawan Sepatu Bata Dijadwalkan 2 Kali

3 jam lalu

Pemberian Pesangon Karyawan Sepatu Bata Dijadwalkan 2 Kali

PT Sepatu Bata Tbk mengumumkan kebangkrutannya dalam laporan di Bursa Efek Indonesia pada 2 Mei 2024 lalu karena jumlah produksi yang terus menurun.

Baca Selengkapnya

Ketahui Soal PHI untuk Perselisihan Hubungan Industrial, Apa Lagi Selain Tangani Perkara PHK?

4 jam lalu

Ketahui Soal PHI untuk Perselisihan Hubungan Industrial, Apa Lagi Selain Tangani Perkara PHK?

Pada 2005 Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) mulai berlaku di Indonesia menangani perselisihan hubungan industrial, seperti PHK.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

11 jam lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Berkaca Kasus PHK Pegawai Bata, Apa Hak Karyawan yang Kena Pemutusan Hubungan Kerja?

2 hari lalu

Berkaca Kasus PHK Pegawai Bata, Apa Hak Karyawan yang Kena Pemutusan Hubungan Kerja?

Ratusan karyawan pabrik sepatu Bata kena PHK massal. Apa saja hak pegawai baik tetap maupun kontrak yang kena pemutusan hubungan kerja?

Baca Selengkapnya

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

2 hari lalu

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

Wacana pembentukan kementerian baru di pemerintahan Prabowo-Gibran menuai kritik karena dianggap boros anggaran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

2 hari lalu

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Cabang Purwakarta memastikan 233 pekerja pabrik Sepatu Bata yang di PHK akan menerima pesangon pada Senin.

Baca Selengkapnya

Federasi Serikat Pekerja Sebut Pembayaran Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata yang di PHK Senin

2 hari lalu

Federasi Serikat Pekerja Sebut Pembayaran Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata yang di PHK Senin

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia memastikan pesangon 233 pekerja pabrik Sepatu Bata yang terkena PHK dibayarkan Senin.

Baca Selengkapnya

Korban PHK Bata dapat Pesangon 1 PMTK, Ini Artinya

3 hari lalu

Korban PHK Bata dapat Pesangon 1 PMTK, Ini Artinya

Ratusan pekerja PT Sepatu Bata Tbk yang kena PHK akan mendapatkan pesangon sebesar 1 kali Peraturan Menteri Tenaga Kerja (PMTK). Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya