Masih Dinggap Tabu, 3 Alasan Pendidikan Seksualitas Perlu Diajarkan pada Remaja

Jumat, 25 September 2020 06:35 WIB

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang

TEMPO.CO, Jakarta - Pendidikan reproduksi dan seksualitas adalah suatu hal yang penting untuk dipelajari oleh para remaja. Sayangnya, masih banyak orang tua yang beranggapan bahwa pelajaran tersebut tabu sehingga berharap anak mengerti seiring dengan berjalannya waktu.

Guna mematahkan pandangan yang salah sekaligus menginformasikan para orang tua terkait pentingnya mengajarkan pendidikan reproduksi dan seksualitas pada remaja, Country Representative Rutgers WPF Indonesia, Amala Rahmah pun angkat bicara. Setidaknya, ia menyebutkan tiga alasan utama mengapa ilmu reproduksi dan seksualitas itu penting.

Pertama, ia menjelaskan bahwa hingga saat ini, keresahan atas kejahatan seksual di berbagai belahan dunia belum juga teratasi. Tidak hanya di tempat umum seperti bandara dan pusat perbelanjaan. Hal tersebut bisa juga dialami di ranah privat seperti tempat tinggal para remaja.

Di satu sisi, Amala mengatakan bahwa orang tua tidak bisa senantiasa bersama dengan anak. “Karena orang tua tidak 24 jam bersama anak, mereka harus mampu menangani sendiri berbagai kejahatan seksual yang mungkin dihadapi. Untuk itu, bekal kesadaran akan batasan dan bahaya harus diberikan sejak remaja,” katanya dalam webinar Membedah Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Remaja pada 24 September 2020.

Kedua, Amala juga mengatakan bahwa manusia pada dasarnya tidak hanya terbentuk dari hal yang kasat mata seperti tangan, kaki, maupun alat reproduksi. Namun, hidup juga digerakkan oleh roh dan jiwa secara emosional sehingga psikis pun mempengaruhi tubuh untuk beraksi dan bereaksi.

Advertising
Advertising

“Sejak bayi, kita secara tidak sadar diajarkan untuk tertawa. Karena pada hakikatnya bayi pasti menangis. Nah, tertawa saja perlu dipelajari, apalagi emosi. Melalui pendidikan reproduksi, emosi untuk menekan hasrat dan sebagainya juga diajarkan. Itulah mengapa hal ini sangat penting dipelajari,” katanya.

Ketiga, mempelajari kesehatan reproduksi juga berhubungan erat dengan pembelajaran sepanjang hayat. Mengapa demikian? Pasalnya selama hidup, Amala mengatakan, manusia pasti tidak akan pernah lepas dari yang namanya reproduksi dan seksualitas.

“Mulai dari embrio, bayi, balita, remaja, dewasa muda, dewasa tua, lansia sampai menuju kematian, semuanya pasti selalu berhubungan dengan faktor fisik itu. Jadi dalam fase hidup manapun, kita tidak mungkin tidak berkaitan dengan dua hal itu (reproduksi dan seksualitas),” katanya.

Untuk itu, penting bagi orang tua agar lebih terbuka dan mampu menjelaskan pendidikan reproduksi dan seksualitas pada remaja. Seluruhnya juga bisa dipelajari lewat pendampingan bersama program Kementerian Pendidikan dan Budaya. “Kemendikbud memiliki berbagai program kesehatan reproduksi bagi orang tua, guru dan anak. Ini bisa diikuti sebagai patokan pembelajaran,” katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Berita terkait

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

7 jam lalu

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.

Baca Selengkapnya

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

15 jam lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

7 hari lalu

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

7 hari lalu

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

10 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

14 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

14 hari lalu

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

17 hari lalu

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror

Baca Selengkapnya

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

17 hari lalu

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

Kasus penusukan kembali terjadi di Sydney, Australia setelah seorang remaja ditangkap karena menikam uskup dan beberapa jemaat gereja Asiria

Baca Selengkapnya

3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

24 hari lalu

3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

Tradisi sungkeman biasanya dilakukan oleh anak kehadapan orang tuanya saat lebaran.

Baca Selengkapnya