Hari Kontrasepsi Dunia, Suntik dan Pil KB Masih Menjadi Favorit

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Sabtu, 26 September 2020 21:20 WIB

Ilustrasi alat KB atau kontrasepsi (Freepik)

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sedang memfokuskan target dan realisasi metode kontrasepsi jangka panjang di Indonesia. Hal ini bisa menjadi salah satu upaya memaksimalkan layanan yang sempat terhenti pada awal pandemi COVID-19.

"Di awal Maret sampai dengan Mei terjadi penurunan layanan, tapi Juni sudah mulai ada perbaikan. Kami ingin mengejar atau memaksimalkannya sekarang," kata Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Dwi Listyawardani saat diskusi virtual dalam rangka Hari Kontrasepsi Sedunia 2020 oleh PT Bayer Indonesia bekerja sama dengan BKKBN pada 25 September 2020.

Dani, sapaan Listyawardani, mengatakan pada saat Hari Keluarga Nasional dan momentum Hari Kontrasepsi Sedunia, BKKBN juga melakukan pelayanan serentak di Tanah Air kepada masyarakat untuk mengejar target tersebut.

Layanan serentak tersebut memiliki sejumlah target di antaranya metode kontrasepsi jangka panjang sebanyak 250 ribu intra uterine device (IUD) dan 150 implan. "Ini agar apa yang sudah ditargetkan di awal tahun dapat tercapai di akhir tahun," ujar dia.

Selain menargetkan metode kontrasepsi jangka panjang, BKKBN juga mengupayakan menjangkau daerah-daerah terpencil di Indonesia terkait program Keluarga Berencana (KB).

Advertising
Advertising

Tujuannya supaya masyarakat di seluruh wilayah Tanah Air termasuk daerah terpencil maupun di perbatasan bisa merasakan layanan, edukasi dan sebagainya terkait program KB.

Dani mengatakan sampai saat ini sebagian besar pengguna alat kontrasepsi masih didominasi alat kontrasepsi jangka pendek, yaitu suntik dan pil. Sebagai perbandingan dari 100 orang yang ikut program KB maka 70 di antaranya menggunakan pil maupun suntik. "Pengguna alat kontrasepsi suntik sekitar 45-50 persen menggunakan suntik dan 25-30 persen masyarakat menggunakan pil kb," kata Dani.

Ia menilai suntik dan pil hingga kini masih menjadi favorit oleh masyarakat karena berbagai faktor. "Mungkin karena beberapa kekhawatiran atau juga karena maksud penggunaannya mereka ingin terjadi pemulihan kesuburan lebih cepat dengan metode non jangka panjang," katanya.

Sebelumnya, Bayer Indonesia meluncurkan program edukasi dan akses kontrasepsi bagi 25 ribu perempuan petani dan istri petani di Banten dan Jawa Barat untuk tahun 2020 - 2021. Tujuannya membantu pemerintah Indonesia dalam upaya menekan laju pertumbuhan penduduk dan pemberdayaan perempuan agar kualitas hidup baik ekonomi dan kesehatannya dapat meningkat.

Berita terkait

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

8 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

30 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.

Baca Selengkapnya

BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

30 hari lalu

BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan terjadi kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman pada Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

33 hari lalu

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan

Baca Selengkapnya

Kepala BKKBN Bilang Calon Pengantin Mesti Paham Ini Agar Dapat Mencegah Anak Stunting

44 hari lalu

Kepala BKKBN Bilang Calon Pengantin Mesti Paham Ini Agar Dapat Mencegah Anak Stunting

Pentingnya calon pengantin, kata Kepala BKKBN, memahami hal ini untuk mempersiapkan kehamilan dan mencegah anak stunting.

Baca Selengkapnya

Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

47 hari lalu

Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

Direktur Cadangan Pangan dari Badan Pangan Nasional atau Bapanas Rachmi Widiriani mengatakan berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sebanyak 12 provinsi masuk dalam program pengendalian stunting nasional.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kesehatan Diminta Sosialisasikan Apa Itu Penyakit X

58 hari lalu

Kementerian Kesehatan Diminta Sosialisasikan Apa Itu Penyakit X

Masyarakat yang tidak paham mungkin berpikir penyakit X berarti ada virus baru yang sedang menyebar global seperti Covid-19 yang baru lalu.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada 2023 Tertinggi Sejak Covid-19

1 Februari 2024

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada 2023 Tertinggi Sejak Covid-19

BPS mencatat kunjungan wisatawan mancanegara pada Desember 2023 mencapai angka tertinggi sejak pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya