Ada Penawar yang Bikin Pasien Covid-19 Lebih Cepat Sembuh dan Tak Perlu Beli

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 4 Oktober 2020 18:02 WIB

Presiden Joko Widodo meninjau ruang perawatan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin, 23 Maret 2020.. Presiden memastikan bahwa rumah sakit darurat ini siap digunakan untuk karantina dan perawatan pasien COVID-19. ANTARA FOTO/KOMPAS/Heru Sri Kumoro/Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Dua petugas medis berbagi pengalaman selama memantau kondisi pasien Covid-19. Mereka menyampaikan pendapat yang sama tentang satu penawar yang mampu membuat pasien Covid-19 lebih cepat sembuh.

Dokter Debryna yang menjadi relawan di Rumh Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran dan Kepala Perawat ICU Rumah Sakit dr. Kanujoso Balikpapan, Kalimantan Timur, Rustina Susanti menyatakan pasien yang berpikir positif dan selalu merasa bahagia lebih cepat sembuh. "Imunitas yang baik akan tercipta dari suasana hati," kata Dabryna saat berbincang dengan Juru Bicara #satgascovid19, dokter Reisa Broto Asmoro yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat 2 Oktober 2020.

Debryna mengamati betul bagaimana pasien yang berpikir positif, merasa bahagia mampu mengalahkan virus Sars Cov-2 yang telah menginfeksi tubuh mereka. "Kalau pasien berpikir positif, kondisi ini dibawa enjoy, itu cepat sekali sembuhnya. Bahkan gejalanya saja bisa hilang dengan cepat," ucapnya.

Senada dengan Debryna, Rustina Susanti mengatakan saat bertugas, dia selalu mengingatkan agar pasien Covid-19 berpikir positif dan banyak tertawa agar suasana hati menjadi bahagia. "Mungkin ini imunisasi alami buat kita semua. Yang penting kita #pakaimasker, minum vitamin, makan teratur, cukup istirahat, semoga kita dijaga oleh Allah SWT," katanya.

Rustina menambahkan, wajar jika seseorang merasa takut ketika dinyatakan positif terinfeksi Covid-19, namun kekhawatiran itu jangan berlebihan. "Takut boleh, tapi waspada wajib," ujarnya. "Kalau rasa takutnya berlebihan, daya tahan tubuh jadi turun."

Advertising
Advertising

Rustina bahkan menantang siapa saja yang belum percaya bahwa Covid-19 itu ada, maka dia akan mengajak orang tersebut tur ke ruang perawatan. "Saya perlihatkan orang yang sedang berjuang antara hidup dan mati gara-gara Covid-19," ucap Rustina.

Sebagai petugas medis, mereka juga harus berpikir positif, saling memberikan semangat kepada pasien dan rekan kerja, mengelola kesedihan ketika mendengar ada kolega yang berpulang karena virus ini, sekaligus memberikan pemahaman kepada keluarga yang sejatinya melarang mereka untuk terjun langsung menangani pasien Covid-19. "Basis kami kerelawanan, itu tujuan utama," kata Debryna.

Debryna dan Rustina berpesan agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan yang ketat. "Pesan kami, pakai masker dan jaga jarak," ucap Debryna. "Enggak peduli kalian percaya atau tidak dengan Covid-19, lakukan minimal dua langkah tadi."

*Konten kerja sama Tempo.co dengan Satgas Covid-19 ini bertujuan mengubah perilaku sebagian masyarakat yang masih mengabaikan protokol kesehatan: #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitangan.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

10 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

16 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

22 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya