Pentingnya Evaluasi dan Pemantauan 3M untuk Kurangi Penularan Covid-19

Reporter

Antara

Rabu, 7 Oktober 2020 09:00 WIB

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. REUTERS/Issei Kato

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai imbauan sudah diberikan oleh Satgas Covid-19 kepada masyarakat. Tujuannya untuk mengurangi kasus penularan penyakit akibat virus corona itu. Namun masih banyak orang yang abai.

Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB) mengatakan disiplin 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan harus ditindaklanjuti dengan evaluasi dan pemantauan sampai akhirnya 3M menjadi bagian dari budaya hidup sehat untuk mencegah penularan COVID-19.

"Untuk membuat masyarakat mengikuti gerakan nasional 3M dalam rangka memutus rantai penularan COVID-19, maka tidak cukup hanya dengan melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tentang bahaya COVID-19 namun juga harus dilakukan tindak lanjut melalui monitoring dan evaluasi terus-menerus," kata Ketua Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB) James Allan Rarung.

Dengan adanya evaluasi dan pemantauan, maka gerakan 3M bukan hanya menjadi kebiasaan ataupun hal yang harus dipatuhi namun akan menjadi budaya hidup sehat yang diterapkan oleh setiap individu dalam kelompok masyarakat. Ia mengatakan pemantauan dapat dilakukan oleh sesama anggota masyarakat dalam suatu keluarga ataupun tempat kerja dan beraktivitas bersama. Selain itu, saling mengingatkan antarwarga juga harus terus dilakukan.

"Jadi tanpa perlu lagi aturan dan imbauan, namun setiap individu akan selalu saling mengingatkan satu sama lain," jelasnya.

Advertising
Advertising

Begitu juga dalam berbagai pertemuan yang melibatkan beberapa atau banyak orang, maka para pemimpin ataupun tokoh masyarakat harus pantang menyerah untuk mengingatkan dan selalu mengajak melakukan gerakan 3M. Menurutnya, evaluasi tentang tingkat dan luasnya penerapan 3M di tengah masyarakat juga perlu terus-menerus dilakukan oleh pihak yang berkaitan dan yang berwenang.

Dengan begitu, akan selalu didapatkan solusi bilamana ada permasalahan ataupun kendala yang terjadi karena ada individu ataupun suatu kelompok masyarakat yang menolak melaksanakan gerakan 3M. Ia mengatakan pendekatan secara kekeluargaan dan kebersamaan harus terus dilakukan pribadi lepas pribadi tanpa kenal lelah.

Kesadaran dan kepatuhan melaksanakan gerakan 3M harus terus-menerus dilakukan oleh semua kelompok dan tingkatan dalam masyarakat tanpa kenal lelah sehingga menjadi budaya hidup sehat sehari-hari. Jadi, ingat selalu untuk #pakaimasker #cucitangan dan #jagajarak.

*Konten ini adalah kerja sama Tempo.co dengan Satgas Covid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

16 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya