Banyak Orang Percaya Tak akan Tertular Covid-19, Butuh Imbauan yang Jelas

Reporter

Antara

Kamis, 8 Oktober 2020 08:55 WIB

Ilustrasi kerumunan. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Di saat pemerintah dan banyak pihak gencar mengkampanyekan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona, ternyata masih banyak orang yang percaya tak akan terinfeksi virus ini. Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Doni Monardo, menyatakan hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) periode 14-21 September 2020 menyebutkan secara nasional sebanyak 17 persen masyarakat yakin tidak akan terinfeksi COVID-19.

"Jumlah responden sebanyak 90.967 orang, angka yang besar untuk sebuah survei," katanya.

Besaran angka 17 persen itu dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 270 juta jiwa setara dengan 44,9 juta jiwa.

"Bayangkan ada sebanyak 44,9 juta masyarakat yang merasa yakin tidak akan terjangkit COVID-19," ujarnya.

Sulut menempati nomor dua secara nasional dengan angka persentase sebesar 27 persen. Sebanyak 27 persen dari jumlah penduduk yang mencapai 2,6 juta jiwa, diperkirakan sebanyak 700 ribu lebih, warga Sulut yang yakin tidak akan terjangkit COVID-19.

Advertising
Advertising

Inilah yang menurut Doni menjadi tantangan sehingga harus ada strategi yang efektif untuk mempengaruhi masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan COVID-19. Tindakan protokol kesehatan yang perlu dilakukan masyarakat termasuk #pakaimasker #jagajarakhindarikerumunan dan rajin #cucitanganpakaisabun.

"Presiden dalam setiap kesempatan mengatakan perubahan perilaku adalah keniscayaan. Kita tidak tahu kapan COVID-19 akan berakhir. Karena itu, kita harus mampu beradaptasi dengan COVID-19 ini," ujarnya.

Dia berharap setiap daerah mengedepankan kearifan lokal sehingga tokoh-tokoh daerah hingga tingkat RT/RW diikutsertakan.

"Semakin besar pelibatan masyarakat, maka semakin efektif dalam penanganan COVID-19," katanya.

COVID-19, menurutnya, menular bukan melalui hewan seperti flu babi atau flu burung, tetapi melalui manusia. Dari manusia kemudian menular ke orang-orang di sekitar, termasuk orang-orang terdekat.

"Karena itu, dengan penjelasan yang lebih merakyat, bahasa yang lebih mudah dipahami, bahasa yang mudah dicerna, saya yakin kalau sekarang 27 persen, ke depan pasti akan berkurang," ujarnya.

*Ini adalah konten kerja sama Tempo.co dengan Satgas Covid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan dengan #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitangan.

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

17 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

21 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya