Mengelola Keuangan Saat Pandemi, Gunakan Rumus Ini

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 13 Oktober 2020 19:57 WIB

Ilustrasi perencanaan keuangan (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona masih menjadi masalah di dunia. Banyaknya pekerja yang dipotong penghasilannya atau terdapat pemutusan menjadi perhatian utama. Aidil Akbar, Chairman dan Presiden Asosiasi Perencana Keuangan IARFC mengatakan bahwa saat ini masyarakat mengerem konsumsi mereka karena mereka work from home, ada juga yang ketakutan karena banyak lingkungannya yang terkena Peutusan Hubungan Kerja atau penghasilannya dipotong.

“Untuk teman-teman yang mengalami musibah Pemutusan Hubungan Kerja, pertamanya adalah surviving mode dulu, investasi yang sudah ada penerimaannya dipindahkan ke investasi yang cair, jadi memang buat teman-teman yang terkena musibah, prioritas pertama mengamankan biaya hidup dulu 3 bulan - 6 bulan hidup ke depan sambil bisnis atau memulai usaha,” katanya dalam dialog virtual yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa 13 Oktober 2020.

Ia juga menyarankan bahwa uang yang dipindahkan ke investasi yang lebih liquid bisa digunakan untuk mencari ilmu tambahan pada saat waktu kosong sambil mencari pekerjaan yang baru. Karena ilmu ini sangatlah dibutuhkan nantinya. “Ilmu adalah bagian dari investasi juga, pekerjaan akan semakin kompetitif nanti maka orang-orang yang punya keterampilan tambahan, standout di antara mereka akan lebih dilihat oleh HRD. Sertifikasi atau tambahan-tambahan ilmu cukup membantu saat phk bisa juga menambah nilai jual kita,” ujarnya.

Lalu, saran mengelola keuangan untuk golongan atas yang memiliki banyak penghasilan adalah dengan banyak membeli properti, seperti yang kita ketahui, saat ini properti banyak yang harganya turun, sehingga menjadi waktu yang tepat untuk berinvestasi di properti.

Sementara, untuk golongan menengah dengan standar gaji upah minimum provinsi adalah menggunakan rumus 40 - 30 - 20 - 10. Yang mana 40 persen untuk menunjang biaya hidup termasuk transportasi, biaya makan dan lainnya, 30 persen untuk biaya cicilan kendaraan dan cicilan lain, 20 persen dialirkan ke investasi dan 10 persen dialirkan ke sosial seperti zakat, infaq, shodaqoh.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

2 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

2 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

2 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

3 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

4 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

4 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

5 hari lalu

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

Salah satu karyawan Google pun buka suara terkait PHK yang dilakukan Google terhadap 28 karyawan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

5 hari lalu

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

Perusahaan yang melakukan PHK perlu memperhatikan beberapa ketentuan mengenai hak dan kewajibannya terhadap karyawan.

Baca Selengkapnya