Waspadai Orang Tanpa Gejala Covid-19 di Sekitar, Ini Pesan IDI

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 16 Oktober 2020 11:55 WIB

Ilustrasi kerumunan. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Eka Ginanjar, Ketua Tim Pedoman dan Protokol Kesehatan dari Tim Mitigasi PB IDI, menuturkan sebagian masyarakat Indonesia masih setengah hati dalam menjalankan protokol kesehatan, termasuk #pakaimasker. Hal tersebut tercermin dari pakai masker di bawah dagu, berkumpul tanpa masker dan #jagajarak, jarang #cucitangan, dan abai berganti pakaian setelah beraktivitas di luar rumah.

"Saat ini, yang harus diwaspadai adalah orang yang terinfeksi Covid-19 tetapi tidak bergejala atau hanya bergejala ringan,” ungkapnya.

Eka mengungkapkan banyak orang yang merasa baik-baik saja padahal sebenarnya membawa virus corona. Bahkan orang-orang tersebut biasanya belum pernah melakukan rapid tes atau swab tes. Kemudian orang-orang pembawa virus tersebut melakukan aktivitas di luar rumah dengan mengabaikan protokol kesehatan lalu menularkan pada orang lain yang rentan.

“Sementara bagi orang yang mengalami gejala seperti flu, walaupun hanya ringan, janganlah meremehkan hal ini. Hindari keluar rumah atau berkumpul dan segera lakukan tes. Dalam banyak hal, orang-orang masih sulit mempercayai keberadaan Covid-19 saat ini," ungkap Eka.

Virus corona sangat cepat menyebar ke seluruh negara, termasuk Indonesia. Virus ini juga telah menelan banyak nyawa dengan cepat, yang menyebabkan hal ini disebut pandemi.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan pandemi ini telah menciptakan badai di Indonesia. Virus corona yang mulanya mengganggu kesehatan kini mengganggu ekonomi Indonesia.

Reaksi saat Covid-19 menginfeksi tubuh pada masing-masing orang juga berbeda-beda. Sebagian besar tanpa gejala atau gejala ringan, tetapi ketika menginfeksi tubuh bisa menimbulkan reaksi badai peradangan yang bisa menimbulkan kondisi berat hingga kematian.

Virus ini tidak bisa terbang pindah sendiri tetapi manusialah yang membawanya kemana-mana dan hingga vaksin yang efektif dan aman ditemukan, maka tidak ada pencegahan yang lebih baik daripada protokol kesehatan.

Masyarakat di Indonesia wajib mengikuti protokol kesehatan dan menjalankan kampanye yang dilakukan pemerintah yakni 3M terdiri dari mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, dan menjaga jarak.

Melakukan 3M bertujuan untuk menjaga keselamatan sendiri dan orang di sekitar, khususnya orang-orang yang Anda sayangi, kerabat, teman kerja, dan masyarakat secara luas.

*Artikel ini merupakan kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

20 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya