Kesepian Berkepanjangan saat Pandemi Bisa Jadi Krisis Tak Wajar

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 18 Oktober 2020 13:52 WIB

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog klinis anak dan keluarga dari Tiga Generasi, Saskhya Aulia Prima mengungkapkan ada sejumlah tanda tak wajar saat Anda menghadapi krisis termasuk di masa pandemi COVID-19, salah satunya merasa kesepian berkepanjangan.

Kondisi ini bisa terjadi saat tak ada dukungan dari lingkungan sekitar termasuk keluarga di sisi Anda. “Memang saat krisis tidak dipungkiri ada sesuatu yang berubah, tetapi kita harus lihat yang masih wajar apa. Bosan tapi enggak ngapa-ngapain, sedih mulu ini tanda kita harus melakukan sesuatu untuk kesehatan mental,” kata dia dalam webinar 'Sehat Jiwa untuk Semua', Sabtu 18 Oktober 2020.

Selain kesepian, semua deadline atau pekerjaan tidak ada yang bisa diselesaikan, lalu mengalami perasaan tidak nyaman secara berkepanjangan dan muncul keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau mengakhiri hidup juga dianggap hal tak wajar menurut Saskhya.

Tanda lainnya, Anda sama sekali tidak termotivasi untuk bekerja dan berusaha serta melakukan kekerasan pada anggota keluarga juga menjadi tanda tak wajar saat Anda menghadapi krisis.

Sebaliknya, tergolong wajar saat Anda merindukan masa sebelum pandemi COVID-19, ingin traveling, keluar rumah untuk bertemu teman, menemukan kebosanan dan kejenuhan, takut membaca berita tak benar, sesekali berkonflik dengan anggota keluarga dan mempertanyakan masa depan. “Ini wajar karena kita semua sedang mengalami ini,” tutur Saskhya.''

Advertising
Advertising

Konflik dengan keluarga selama pandemi juga ternyata dialami selebritas Mona Ratuliu. Walau begitu, seperti Saskhya, ibu dari empat anak itu mengatakan konflik dalam keluarga sesuatu yang wajar. “Yang tidak normal adalah pandemi ini yang membuat kita terkurung di rumah 24 jam, tidak punya me time, ruang untuk sendiri, apalagi aku tinggal di apartemen, tidak selalu besar, tidak punya halaman, kalau turun ke bawah risiko bertemu dengan orang lain sangat tinggi. Jadi menurut aku ketika kemudian ada konflik itu wajar-wajar saja yang tidak wajar situasi seperti ini,” kata Mona.

Untuk meredam konflik, belakangan ini, dia dan keluarganya mencoba menurunkan ego masing-masing dan berpandangan keluarga satu tim yang harus kompak dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Di sisi lain, Saskhya menyarankan Anda sebagai orangtua tahu kebutuhan Anda terutama pada hal-hal yang membuat nyaman dan tidak serta paham pada sesuatu yang membuat emosi Anda terpancing.

Caranya, mengobrol dari hati ke hati dengan anggota keluarga, pahami gaya berkomunikasi masing-masing dan latihan meregulasi emosi. “Tahu kapan harus menghentikan diskusi yakni saat perasaan sudah enggak enak, pastikan hati dan otak netral,” tutur dia.

Kemudian, untuk membantu Anda terlepas dari kondisi tak wajar selama pandemi COVID-19, cobalah untuk meluangkan waktu bersama orang-orang tersayang dan usahakan mengontrol pemikiran Anda agar tak menjadi cemas atau sedih terus menerus.

Sadarilah, Ada sejumlah hal yang tidak bisa Anda kontrol seperti kapan pandemi berakhir, kondisi yang terjadi setelah ini dan perilaku orang lain.

Sebaliknya, Anda bisa fokos pada kondisi yang bisa kontrol seperti mencari kegiatan yang menyenangkan di rumah, mengikuti aturan dan rutinitas, membatasi penggunaan media sosial, menghindari berita hoaks dan menerapkan 3M (menjaga jaga jarak fisik, mencuci tangan dan mengenakan masker) agar tak terkena COVID-19.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

8 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

13 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

21 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

24 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya