Efektifnya Protokol Kesehatan Tangkal COVID-19, Tak Kalah dari Vaksin

Reporter

Antara

Rabu, 21 Oktober 2020 09:02 WIB

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi COVID-19 tak juga berakhir namun seluruh masyarakat Indonesia perlu optimistis sebagai bangsa pejuang. Dengan kolaborasi bersama COVID-19 dapat dikendalikan.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo. Ia mengingatkan masyarakat mematuhi protokol kesehatan merupakan "vaksin" yang paling efektif menangkal penularan virus corona baru sebelum obat dan vaksin ditemukan.

"Presiden sudah katakan, sebelum vaksin dan obat ditemukan maka 'vaksin' yang efektif untuk mencegah COVID-19 adalah patuh protokol kesehatan," kata Doni Monardo dalam sebuah bincang-bincang televisi, Selasa, 20 Oktober 2020.

Ia mengatakan #pakaimasker dengan benar, #jagajarakhindarikerumunan, #cucitanganpakaisabun merupakan sejumlah protokol kesehatan yang wajib dipatuhi masyarakat agar terhindar dari penularan COVID-19 selama vaksin dan obat belum ditemukan.

Menurutnya, apa yang diminati pemerintah kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan belum sebanding dengan perjuangan tenaga kesehatan di rumah sakit. Angka kematian dokter cukup tinggi di Indonesia, lebih dari 130 orang dan bahkan di antara mereka dokter umum.

Advertising
Advertising

"Artinya, hampir semua dokter berpotensi terpapar COVID-19. Kalau mau menjaga tenaga kesehatan kita, maka harus kerja keras mengurangi angka pasien COVID-19 sehingga para dokter bisa lebih relaksasi dan mempermudah mempercepat penanganan pasien," ujar Doni.

Ia mengatakan kolaborasi penta helix dari tingkat pusat hingga daerah dan ikut melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk tokoh agama, merupakan cara untuk memberikan pemahaman pada masyarakat bahwa siapa saja dapat terinfeksi virus corona, terlebih jika tidak menjalankan protokol kesehatan dengan benar.

"Kolaborasi penta helix penting sekali, khususnya tokoh agama karena masih ada 17 persen masyarakat yang menganggap COVID-19 tidak mungkin menulari mereka. Satgas juga bekerja sama dengan Dewan Pers, kita ikutkan juga 5.800 wartawan untuk mengupayakan mengubah perilaku masyarakat, termasuk yang 17 persen tadi," ujar Doni.

*Ini adalah artikel kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan dengan #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitangan.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

11 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

8 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

15 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

16 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

18 hari lalu

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

19 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya