Pentingnya Wadah Berbeda buat Masker di Tas, Ini Sebabnya

Reporter

Antara

Rabu, 21 Oktober 2020 14:46 WIB

Ilustrasi melepas masker. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Pakai masker sangat dianjurkan di masa pandemi COVID-19 ini. Pakar kesehatan mengingatkan Anda tak hanya memakai masker kain tiga lapis tetapi juga menyimpannya dengan benar agar bisa maksimal mencegah penularan virus, termasuk penyebab COVID-19.

Dokter Alfi Auliya Rachman dari RS FMC Bogor menyarankan untuk menyimpan maskerdalam sebuah wadah khusus. Saat bepergian ke luar rumah untuk urusan tertentu, sebaiknya siapkan dua kantong khusus berisi masker di dalam tas.

"Ada dua kotak penyimpanan khusus. Kotak yang satu untuk masker yang sudah dipakai, kotak lain untuk yang belum dipakai. (Masker) bisa dilapisi dengan tisu atau kain bersih agar tidak kontak dengan barang-barang di luar," katanya.

Ketika ingin membukanya, misalnya karena ingin makan, cucilah tangan terlebih dulu. Setelahnya, buka masker tanpa harus menyentuh bagian tengah melainkan talinya saja.

Alfi mengingatkan sebaiknya jangan gantung masker di dagu tetapi masukkan ke dalam wadah khusus yang sudah disiapkan lalu tutup rapat wadah itu. Jika ingin kembali memakainya, cucilah dulu tangan lalu sentuh bagian tali masker dan kenakan hingga hidung dan mulut tertutupi secara pas.

Advertising
Advertising

Alfi merekomendasikan ganti masker minimal setiap 4 jam atau saat kondisinya sudah lembap, basah, dan kotor. Cucilah masker seperti mencuci pakaian biasa namun jangan gunakan pemutih pakaian. Keringkan masker dengan cara diangin-anginkan.

Selain mengenakan masker dan rajin mencuci tangan, Anda juga disarankan untuk menjaga jarak. Dokter Vito A. Damay, mengatakan menjaga jarak dua meter masih relevan saat ini di tengah temuan Pihak Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengenai virus penyebab COVID-19 bisa menular melalui airborne.

Kemudian, bila jaga jarak tak memungkinkan, misalnya di angkutan umum atau di ruangan yang kecil, praktisi klinis sekaligus relawan COVID-19, dr. Muhamad Fajri menyarankan Anda tak banyak bicara. Jika bisa, sebisa mungkin lebih baik diam.

Dia mengatakan kemungkinan COVID-19 bisa menyebar melalui droplet dan partikel di udara yang terbentuk ketika seseorang yang terkena COVID-19 batuk, bersin, berbicara, atau bernapas. Namun, secara umum, ruangan tanpa ventilasi yang baik meningkatkan risiko atas hal ini.

“Rekomendasinya, pakai masker, ventilasinya diperbaiki betul, jangan terlalu padat (orang di dalam ruangan), kalau di ruangan kecil jangan banyak berbicara,” kata Fajri.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

21 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

24 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

25 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya