TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat akan menikmati libur panjang 28 Oktober-2 November. Ketua Satuan Tugas Penanganan atau satgas COVID-19 Doni Monardo meminta masyarakat untuk tidak kendur melakukan protokol kesehatan, yaitu #jagajarak, #pakaimasker, dan #cucitangan sebagai bentuk pencegahan penyebaran COVID-19 menjelang libur panjang.

"Kita tidak boleh takabur, tidak boleh kendur bahwa bangsa kita masih bisa mengendalikan kasus COVID-19 dengan maksimal sementara beberapa negara sekarang mengalami peningkatan kasus," katanya dalam diskusi Satgas Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, pada 22 Oktober 2020.

Agar Indonesia bisa menahan penambahan kasus COVID-19, ia berpesan kerja sama pusat dan daerah yang melibatkan semua lapisan masyarakat sangat diperlukan. Meski dalam beberapa pekan terakhir angka COVID-19 tidak mengalami kenaikan drastis dan angka kesembuhan meningkat, tapi semua itu bukan jaminan kondisi itu bisa berjalan sepanjang waktu.

"Begitu lengah, kita tidak waspada, maka kasus dengan mudah akan meningkat lagi," kata Kepala Badan Nasional enanggulangan Bencana (BNPB) itu.

Dia mengingatkan bahwa berbeda dari flu burung dan flu babi yang ditulari dari hewan, COVID-19 menular antarmanusia yang berpotensi dilakukan orang-orang terdekat. Ia menegaskan protokol kesehatan itu sangat penting, tetapi tidak cukup hanya untuk diri sendiri. Karena itu, masyarakat perlu saling mengingatkan untuk melaksanakan 3M sebab jika tidak dilakukan potensi penularan masih bisa terjadi.

"Kebersamaan, kesadaran kolektif itu juga menjadi hal yang sangat penting sekali," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Doni Monardo juga mengingatkan COVID-19 bukanlah konspirasi, tapi penyakit yang telah menelan korban jiwa lebih dari satu juta orang di seluruh dunia.

*Artikel ini adalah kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitangan.