Hidupkan Geliat Ekonomi dengan UMKM yang Disiplin Protokol Kesehatan

Reporter

Antara

Selasa, 27 Oktober 2020 11:05 WIB

Ilustrasi pasar tumpah. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi COVID-19 merupakan bencana non-alam yang mendera tidak hanya masyarakat di seluruh Indonesia, tetapi juga masyarakat dunia. Oleh karena itu, setiap orang yang bisa beradaptasi, karena dengan lebih cepat beradaptasi, pandemi COVID-19 akan dapat lebih cepat diatasi. Delapan bulan merupakan waktu yang cukup lama bagi pemerintah dan masyarakat untuk bisa menyesuaikan diri dan mengatur strategi untuk bisa menghadapi pandemi COVID-19.

Pemerintah pun mengimbau seluruh pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan, sehingga aktivitas ekonomi yang dijalankan tidak mendorong penambahan jumlah kasus positif COVID-19.

"Sekarang yang kita perlukan adalah melakukan kegiatan ekonomi tersebut, jangan sampai menimbulkan kasus. Jadi, sebenarnya kalau menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin, harusnya kasusnya tidak naik," kata Koordinator Tim Pakar sekaligus Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Profesor Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers bersama Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin, 26 Oktober 2020.

Untuk itu, Wiku menilai penerapan protokol kesehatan harus benar-benar dilaksanakan dengan disiplin sehingga masyarakat maupun pelaku UMKM tetap dapat menjalankan aktivitas tanpa khawatir tertular COVID-19.

"Mari kita latihan beradaptasi melakukan itu secara bertahap, tapi secara disiplin," imbaunya.

Advertising
Advertising

Ia mencontohkan salah satu aktivitas ekonomi di pasar. Wiku mengatakan bahwa pasar merupakan tempat masyarakat untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, jika protokol pencegahan COVID-19 diterapkan dengan disiplin, yaitu dengan tetap #pakaimasker, antrean diatur agar protokol #jagajarak bisa dilaksanakan, kebiasaan #cucitangan dengan sabun juga difasilitasi dan diterapkan dengan baik, maka potensi penularan COVID-19 seharusnya tidak ada.

"Sehingga, kalau itu dilakukan secara disiplin dan dimonitor dan tidak ada kasus, itu berarti keberhasilan sektor usaha untuk mulai bergerak," katanya.

"Kalau mereka bergerak, sektor yang lebih besar yang menjadi gantungannya sektor yang kecil ini juga akan bergerak. Kita harus sama-sama bergerak. Jadi kesehatan dan ekonomi itu harus bersama-sama. Jadi, adaptasinya bukan adaptasi individu, melakukan 3M, protokol kesehatan, tetapi juga adaptasi dalam menjalankan kegiatan ekonomi," kata Wiku.

*Ini adalah konten kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

8 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

19 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

21 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya