Epidemiolog Ingatkan Masyarakat Jangan Lengah karena Program Vaksinasi COVID-19
Reporter
Antara
Editor
Yayuk Widiyarti
Kamis, 29 Oktober 2020 11:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat kini tengah menunggu dan berharap adanya vaksin COVID-19. Ahli Epidemiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) dr. Riris Andono Ahmad berharap program vaksinasi COVID-19 yang ditargetkan dimulai dalam waktu dekat tidak membuat masyarakat lengah serta tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Jadi, vaksinasi ini bukan seperti jaminan dia tidak bisa terkena lagi dan kemudian berperilaku berisiko lagi," kata Riris.
Menurutnya, setelah mendapatkan vaksin bukan berarti masyarakat dapat melupakan berbagai upaya pencegahan sebab untuk benar-benar menghentikan pandemi, herd immunity atau kekebalan kelompok harus tercapai lebih dulu.
"Herd immunity harus dicapai sehingga vaksinasi minimal harus mencapai sekitar 70 persen dari penduduk Indonesia," jelasnya.
Sambil menunggu kekebalan komunitas terbentuk, masyarakat yang telah memperoleh vaksin harus tetap memperketat penerapan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat tetap menerapkan 3M dengan #pakai masker, #jaga jarak, dan rajin #cucitangan dan pemerintah menggencarkan 3T (tracing, testing, treatment).
"Apalagi belum tahu apakah vaksin itu akan memberikan proteksi penuh atau hanya parsial saja. Kemudian, durasi proteksinya berapa lama, kalau lebih pendek dari waktu yang dibutuhkan untuk mencapai 70 persen, herd immunity sulit dicapai," paparnya.
Meski perlu menunggu kepastian efektivitas vaksin, Riris berharap pemerintah mulai membangun pemahaman masyarakat ihwal rencana vaksinasi COVID-19 itu, mulai dari prioritas vaksinasi, bagaimana cara mendapatkannya, serta apa yang harus dilakukan jika muncul efek samping.
*Artikel ini merupakan kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.