Malas Pakai Masker, Tanda Gangguan Kepribadian

Reporter

Antara

Sabtu, 31 Oktober 2020 09:37 WIB

Petugas memasang masker kepada anak-anak yang tidak mengenakan masker saat razia PSBB di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa, 25 Agustus 2020. Razia ditujukan kepada warga yang tidak mengenakan masker dengan memberikan hukuman sosial atau denda bertujuan menekan penyebaran virus Corona di wilayah Depok yang saat ini kembali menjadi zona merah. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Masih banyak orang yang malas #pakaimasker selama pandemi COVID-19 karena beragam alasan, mulai dari tak nyaman atau mengganggu mobilitas. Ternyata, menurut studi dari Brasil yang dilaporkan laman The Independent belum lama ini, orang yang antimasker saat berada di ruang publik ini mungkin memiliki hubungan dengan gangguan kepribadian antisosial.

Temuan ini didapat setelah para ilmuwan melakukan survei pada lebih dari 1.500 orang dalam kelompok usia 18-73 tahun. Melalui kuesioner mereka bertanya tentang kepatuhan para partisipan terhadap tindakan pencegahan COVID-19, termasuk memakai masker.

Hasilnya, ilmuwan menemukan ada dua pola, yakni profil antisosial atau resisten terhadap tindakan keamanan dan profil empati atau patuh. Profil antisosial mendapat skor lebih tinggi dalam pertanyaan kepribadian terkait dengan tidak berperasaan, tipu daya, permusuhan, impulsif, tidak bertanggung jawab, manipulatif, dan pengambilan risiko. Semua ini merupakan ciri khas dari gangguan kepribadian antisosial (ASPD).

Mereka juga mendapat nilai lebih rendah dalam resonansi afektif. Sementara, mereka yang masuk profil empati memiliki skor yang lebih tinggi dalam resonansi afektif dan skor yang lebih rendah pada sifat-sifat yang terkait dengan ASPD.

Tim peneliti berharap temuan tersebut akan membantu membujuk pejabat kesehatan untuk berbuat lebih banyak untuk mendidik masyarakat dan mempengaruhi kebijakan.

Advertising
Advertising

"Melalui pemeriksaan yang menunjukkan peningkatan pada ciri-ciri (ASPD) ini, intervensi dapat dilakukan dengan tujuan pada kesadaran yang lebih besar dan kepatuhan konsekuen dengan tindakan penahanan," kata mereka.

*Artikel ini adalah kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

7 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

18 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

21 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya