Survei: Selama Pandemi, Keluarga Indonesia Berhemat Pengeluaran Pangan

Reporter

Antara

Kamis, 5 November 2020 07:01 WIB

Ilustrasi keluarga belanja di supermarket kawasan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat, 20 Maret 2020. CANTIKA.COM/Silvy Riana Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Selama masa pandemi, ternyata keluarga di Indonesia menghemat pengeluaran pangan. Hal tersebut terungkap dalam survei yang dilakukan IPB University.

Pakar dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia (IKK-Fema) IPB University Euis Sunarti mengatakan sebanyak 77,5 persen keluarga di tanah air menghemat pengeluaran pangan. "Dan sebanyak 59,7 persen memilih untuk membeli pangan yang harganya lebih murah," kata dia melalui keterangan tertulisnya, Rabu, 4 November 2020.

Sementara itu, sebesar 79,6 persen keluarga tidak mengurangi porsi makan, 76,6 persen tidak mencari informasi bantuan pangan serta sebesar 50,6 persen tidak mengurangi jenis lauk yang dikonsumsi. "Tujuan survei ini untuk mengelaborasi strategi pangan yang dilakukan keluarga," ujar Euis.

Euis menjelaskan strategi coping (pemotongan pengeluaran) pangan merupakan upaya yang dilakukan seseorang dalam mengatasi keadaan yang tidak menguntungkan dalam mempertahankan tujuan keluarga, baik dalam pemenuhan konsumsi pangan maupun mata pencaharian.

Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa status pendidikan responden sebagian besar berpendidikan tinggi (Diploma, S1, S2, S3), yaitu 83 persen pada survei pertama dan 74 persen di survei kedua.

Perolehan data strategi coping pangan yang dilakukan oleh responden pada bulan pertama dan kedua mengungkapkan bahwa sebagian besar responden, tepatnya 77,5 persen memilih menghemat pengeluaran untuk pangan keluarga.

Pada bulan kedua, strategi pangan yang dilakukan responden tidak menunjukkan perubahan. Bahkan, terjadi peningkatan persentase yang lumayan besar untuk membeli pangan yang harganya lebih murah, yaitu menjadi 69 persen.

Berdasarkan data tersebut, Euis menyimpulkan bahwa responden cenderung menunjukkan pola strategi coping pangan yang relatif sama. Sebanyak tujuh sampai delapan dari 10 keluarga melakukan penghematan pengeluaran untuk pangan.

Disusul dengan membeli pangan yang lebih murah harganya yang dilakukan oleh enam hingga tujuh dari 10 keluarga. Lalu, sebanyak satu dari dua keluarga melakukan pengurangan jenis lauk yang dikonsumsi, mencari informasi bantuan pangan dan terakhir melakukan pengurangan porsi makan yang dilakukan oleh satu dari lima keluarga.

"Data tersebut menunjukkan besarnya masalah kesejahteraan keluarga saat pandemi Covid-19 terjadi," ujar Guru Besar bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga tersebut.

Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar dalam rumah tangga, sehingga dapat menjadi indikator dasar kesejahteraan keluarga. Maka, bila sebuah keluarga mengalami ketidaktahanan pangan, maka menunjukkan adanya ketidaktahanan keluarga.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

4 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

8 hari lalu

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

Perjodohan memang tak selalu berjalan mulus apalagi bila tanpa cinta. Berikut beberapa persoalan yang bisa muncul bila menikah karena dijodohkan.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

11 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

13 hari lalu

Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

14 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

Pengeluaran Wisatawan Capai Rp 2,73 Juta dan Picu Perputaran Rp 369,8 Triliun Selama Libur Lebaran

18 hari lalu

Pengeluaran Wisatawan Capai Rp 2,73 Juta dan Picu Perputaran Rp 369,8 Triliun Selama Libur Lebaran

Wisatawan yang melakukan one day trip menghabiskan sekitar Rp 904 ribu.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

21 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

24 hari lalu

Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

Penyanyi Andien menceritakan perjalanan foto Lebaran keluarganya selama 8 tahun terakhir

Baca Selengkapnya

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

25 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya