Pentingnya Protokol Kesehatan 3M dan 3K agar Anak Terhindar dari COVID-19

Reporter

Antara

Sabtu, 21 November 2020 11:30 WIB

Ilustrasi anak pakai masker. Freepik.com/Mdjaff

TEMPO.CO, Jakarta - Biasakan anak taat protokol kesehatan. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyampaikan tips mengenai penerapan 3M dan menghindari 3K untuk mencegah anak terpapar COVID-19.

"Ingat 3M, hindari 3K. Ini harus diulang-ulang setiap hari," kata spesialis anak dr. Yogi Prawira dari IDAI dalam konferensi pers virtual Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Jakarta, Jumat, 20 November 2020.

Ia mengatakan anak adalah peniru ulung. Oleh karena itu, para orang tua dan anggota keluarga lain di rumah harus memberikan contoh melalui praktik penerapan protokol kesehatan sehingga anak dapat mengikutinya. Penerapan protokol kesehatan yang dimaksud harus disesuaikan caranya sehingga anak tidak enggan untuk melakukannya.

Contohnya, orang tua memberikan contoh kepada anak tentang cara #cucitanganpakaisabun selama 20 detik. Praktik mencuci tangan dengan sabun tampaknya sudah mulai jarang dilakukan oleh masyarakat, terlebih anak-anak.

Oleh karena itu, Yogi menyarankan kepada para orang tua agar mengajari anak cara mencuci tangan dengan sabun sambil bernyanyi. Tujuannya agar anak tidak bosan ketika harus mencuci tangan selama 20 detik.

Advertising
Advertising

"Jadi 20 detik itu kira-kira nyanyi panjang umurnya dua kali, diulang. Itu sudah 20 detik," katanya.

Kemudian, selain mencuci tangan dengan sabun, anak-anak juga harus diajari cara #pakaimasker dengan benar, yaitu dengan menutup bagian hidung dan mulut dan tidak menyentuh bagian depan masker karena sisi depan adalah sisi yang kotor. Melepasnya pun harus dari bagian samping.

Selanjutnya, protokol yang terakhir adalah dengan menjaga jarak sekitar 1,8 meter. Ketiga protokol tersebut harus dicontohkan secara berulang-ulang sehingga anak bisa terbiasa dengan praktik tersebut.

Sementara itu, selain menerapkan protokol 3M, anak juga perlu diberi pemahaman tentang perlunya menghindari 3K, yaitu untuk tidak menutup ruangan kamar karena virus corona akan bertahan lama di dalam ruangan tertutup. Berikutnya adalah dengan menghindari kerumunan dan K terakhir adalah dengan menghindari kontak erat.

"Kalau kita berhadap-hadapan dengan jarak kurang dari 1 meter selama lebih dari 15 menit, artinya ada komunikasi intens. Kalau seperti itu, upayakan daring. Kalau mau ketemu hadap-hadapan jangan lama-lama. Usahakan kurang dari 15 menit," pesan Yogi.

*Konten ini adalah kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

21 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

24 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

25 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya