Dokter Anjurkan Melahirkan di Rumah Sakit meski Masa Pandemi Covid-19

Reporter

Antara

Rabu, 25 November 2020 14:40 WIB

Ilustrasi melahirkan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Karena cemas terpapar COVID-19, tak sedikit ibu memilih melahirkan di rumah meski tetap bukan pilihan paling aman saat ini. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, Merwin Tjahjadi, mengatakan selama persalinan terkadang ada hal-hal yang tidak bisa diprediksi. Salah satunya risiko pendarahan yang perlu segera mendapatkan pertolongan pihak medis agar tak berujung kematian pada ibu.

"Di era pandemi ini masyarakat khawatir ke rumah sakit. Melahirkan di rumah banyak hal yang tidak bisa kita prediksi dan itu berisiko. Apabila berlangsung dengan baik melahirkan di rumah, kita berbahagia. Tetapi apabila ketika melahirkan di rumah lalu ada pendarahan, tentu risiko sangat besar. Tetap disarankan melahirkan di pelayanan kesehatan," katanya dalam webinar "Aman Melahirkan di Masa New Normal", Rabu, 25 November 2020.

Selain pendarahan, ada risiko bayi tak kunjung lahir, detak jantung janin menurun saat ibu berusaha mengejan sementara dia tak segera mendapatkan pertolongan medis dan ini bisa berujung gawat janin.

"Persalinan fase satu, apakah maju atau tidak, berhari-hari tidak lahir-lahir. Lalu jika ibu berusaha mengejan, detak jantung menurun, itu harus mendapatkan pertolongan segera. Lalu, setelah bayi lahir ada pendarahan, harus dilakukan pertolongan segera. Kemudian ada robekan luas harus dijahit, dijahitnya di rumah sakit," ujar Merwin.

Hal senada diungkapkan dokter di National Health Service (NHS), Punam Krishan. Dia mengatakan daripada melahirkan di rumah, pilihan lebih aman adalah menjalani proses di fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit, karena ada tim medis yang dapat memantau dan memfasilitasi proses melahirkan secara aman.

Advertising
Advertising

"Beberapa wanita mungkin merasa melahirkan di rumah lebih aman, tetapi pilihan ini membawa risiko dan mungkin bukan pilihan yang aman jika bidan tidak bisa, misalnya," katanya, seperti dilansir Al Jazeera.

Di sisi lain, penyedia fasilitas kesehatan saat ini sudah belajar menerapkan protokol kesehatan COVID-19 yang benar sehingga pasien, termasuk para ibu hamil, tetap aman melahirkan di rumah sakit. Mereka mewajibkan ibu hamil yang akan melahirkan untuk melakukan tes usap, memisahkan ruang bersalin ibu yang sehat dan terkena COVID-19, menutup akses kunjungan pada pasien, kecuali keluarga terdekat, pihak yang menunggu persalinan perlu menjalani skrining COVID-19, serta menyediakan kamar bersalin dan operasi bertekanan negatif untuk memastikan keamanan pasien selama persalinan.

"Ketika ibu hamil datang ke UGD dengan tidak diketahui status COVID-19, maka dilakukan triage UGD. Kami beruntung bisa melakukan prosedur standar emas ini. Jadi, pasien langsung dilakukan PCR swab di tempat dan hasil bisa keluar 2-3 jam, sehingga kita bisa memilah mana kasus yang non-COVID-19 maupun yang terkonfirmasi positif, lalu penanganan bisa langsung dilakukan," papar Merwin.

Selama berada di fasilitas kesehatan, baik pasien maupun pengantar tetap diwajibkan #pakaimasker, #cucitanganpakaisabun dan air mengalir selama 40-60 detik, atau menggunakan hand sanitizer selama 20-30 detik, terutama usai menyentuh benda publik, lalu #jagajarak dengan pasien lain lebih dari 1 meter, misalnya saat menaiki tangga.

Hal lain yang juga perlu diterapkan yakni tidak menyentuh wajah, terutama mulut, hidung, dan mata, serta laporkan kondisi atau gejala sakit secara jujur pada pihak medis. Saat keluar dari fasilitas kesehatan, tetaplah mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak dari orang lain.

*Artikel ini merupakan kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

10 hari lalu

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya