Penyintas Covid-19 Kebal Virus Corona? Simak Penjelasannya

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 1 Desember 2020 15:00 WIB

Ilustrasi Virus Corona atau Covid-19. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Islandia membolehkan wisatawan yang sudah pulih dari COVID-19 memasuki negaranya tanpa harus tes dan menjalani masa karantina karena beranggapan penyintas COVID-19 sudah kebal virus dan tak akan menyebarkan virus lagi. Para pakar kesehatan kompak tak setuju dengan pendapat ini.

Dekan di NYU School of Global Public Health, Dr. Danielle C. Ompad, seperti dikutip dari Insider, mengatakan saat ini belum ada yang meyakinkan tentang risiko infeksi ulang sehingga jangan buru-buru mengambil kesimpulan tubuh sudah kebal karena sudah pernah kena infeksi virus corona. Hal senada diungkapkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), yang mengungkapkan saat ini para peneliti masih belum tahu apakah jika seseorang memiliki antibodi berarti dia kebal infeksi virus corona di masa mendatang.

Dokter yang berfokus pada penyakit infeksi di Johns Hopkins University Center for Health Security, Amesh Adalja, menuturkan terinfeksi kembali COVID-19 sangat jarang dan kemungkinan tidak menjadi perhatian selama beberapa bulan pertama pascainfeksi. Namun, dia mengakui masih perlu waktu untuk mempelajari yang sudah pulih dari COVID-19.

Profesor penyakit menular di Sekolah Kedokteran Universitas Vanderbilt, William Schaffner, juga sependapat. Dia mengatakan belum tahu pasti berapa lama kekebalan, yaitu perlindungan dari infeksi ulang, akan bertahan setelah seseorang pulih. Menurutnya, tes untuk menentukan kekebalan masih baru dan mungkin tidak sepenuhnya akurat.

"Kami tidak tahu hasil tes mana yang benar-benar berkorelasi jelas dengan perlindungan. Namun, kami bisa mengukur fenomena kekebalan tertentu, tapi apakah itu terkait dengan perlindungan secara langsung belum diketahui," jelasnya.

Advertising
Advertising

Islandia yang saat ini sedang memerangi gelombang ketiga COVID-19 telah terbuka untuk pengunjung dari Uni Eropa sejak Juni 2020. Wisatawan harus mengisi formulir prapendaftaran dan mengunduh aplikasi pelacakan COVID-19 lokal, menurut Direktorat Kesehatan Islandia.

Untuk memikat lebih banyak pelancong selama liburan, pengujian COVID-19 akan gratis 1 Desember 2020-31 Januari 2021. Islandia yang dihuni 350.734 orang dilaporkan memiliki 5.392 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi dengan jumlah kematian 26 orang. Saat ini, bar dan kelab malam tutup, restoran harus tutup pada pukul 21.00, dan orang-orang diharapkan menjaga jarak dan mengenakan masker ketika berada di lokasi publik.

Walau begitu, beberapa lokasi wisata sudah mulai dibuka untuk publik. CDC tidak menyarankan orang-orang melakukan perjalanan yang tidak penting karena meningkatkan peluang tertular dan menyebarkan COVID-19.

*Artikel ini merupakan kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

16 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya