Waspadai Penularan Lebih Besar Akibat Naiknya Kasus Covid-19

Reporter

Antara

Rabu, 2 Desember 2020 11:57 WIB

Pemakaman jenazah dengan protokol pasien Virus Corona. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus baru positif COVID-19 masih sangat tinggi. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengatakan peningkatan kasus aktif COVID-19 berpotensi mendorong penularan yang lebih besar.

"Kasus aktif yang tinggi berpotensi meningkatkan multiplier effect, yaitu penularan yang lebih tinggi, utamanya jika kita mengabaikan protokol kesehatan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual di Graha BNPB Jakarta, Selasa, 1 Desember 2020.

Menurut data Satgas, terjadi peningkatan kasus positif 19,8 persen pada 22-29 November 2020.

"Saya di sini minta masyarakat untuk patuh protokol kesehatan. Kami di sini memahami masyarakat sudah mulai lelah menghadapi pandemi ini. Akan tetapi kita tidak boleh kalah, COVID-19 belum berakhir," jelasnya.

Artinya, masih ada cara lain untuk tetap produktif dengan kebiasaan baru, yaitu #pakai masker, #cucitangan, dan #jagajarak di mana pun berada.

Advertising
Advertising

"Berdasarkan data yang kami dapatkan dari Kementerian Kesehatan, pada satu minggu terakhir terjadi kenaikan kasus cukup besar, yaitu 19,8 persen, dari 30.555 kasus di minggu lalu menjadi 36.600 pada minggu ini," ungkap Wiku.

Hingga 1 Desember 2020, terjadi penambahan kasus positif 5.092 orang, di mana kasus aktifnya 72.015 atau 13,2 persen. Sedangkan jumlah kasus sembuh 454.879 atau 83,6 persen, kasus meninggal kumulatif 17.081 atau 3,1 persen. Pada periode 22-29 November 2020 pun terjadi keseimbangan antara provinsi yang mengalami kenaikan kasus, yaitu 17 provinsi, dan provinsi yang mengalami penurunan jumlah kasus juga 17 provinsi.

"Pada provinsi yang mengalami kenaikan kasus, maka kenaikan tertinggi terlihat di Jawa Tengah yaitu mengalami kenaikan kasus 3.680 atau dari 3.937 menjadi 7.617, disusul Banten naik sebesar 519 dari 645 menjadi 1.164, Jawa Timur naik 412 dari 2.392 menjadi 2.804, Lampung naik sebesar 307 dari 344 menjadi 651, Kepulauan Riau naik lebih dari dua kali lipat, yaitu 298 menjadi 205 menjadi 503," jelasnya.

Wiku menyatakan pandemi COVID-19 masih ada di mana-mana. "Tidak kenal umur, tidak kenal orang, cepat atau lambat jika seseorang lengah maka orang tersebut akan menjadi penderita selanjutnya. Kami memahami masyarakat sudah mulai jenuh dan lelah menghadapi pandemi ini. Namun, kita tidak boleh kalah, tetap jaga semangat untuk memutus rantai penularan," tegas Wiku.

*Artikel ini merupakan kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

8 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

21 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

24 hari lalu

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.

Baca Selengkapnya