Dokter Ingatkan Bahaya Komorbid di Masa Pandemi Covid-19

Reporter

Antara

Rabu, 9 Desember 2020 11:20 WIB

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Komorbid, yang maknanya adalah penyakit bawaan atau penyakit penyerta, disebut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) jadi penyebab terbanyak kematian pasien COVID-19. Pasien konfirmasi positif COVID-19 dengan komorbid atau penyakit bawaan menjadi kelompok yang rentan. Bahkan, komorbid menjadi penyebab terbanyak kematian pasien COVID-19 di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.

"Memang, komorbid diabetes merupakan faktor risiko yang dominan untuk berbagai penyakit, apalagi saat pandemi COVID-19 ini, risikonya sangat besar jika tertular COVID-19," kata dr. Andreas Harry, Sp.S (K).

Salah spesialis saraf itu aktif terlibat bersama sukarelawan dalam penggalangan bantuan untuk perbaikan gizi bagi tenaga kesehatan, di antaranya yang bertugas di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet, Jakarta.

"Saat ini masih pandemi, masih wabah, semua wilayah, semua orang harus sangat waspada di manapun, dan terbukti protokol kesehatan sangat melindungi dari tertular COVID-19," tambahnya.

Menurut neurolog yang menyelesaikan pendidikan ahli saraf di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan anggota International Society to Advance Alzheimer Research and Treatment (ISTART) itu, dunia kaget dengan munculnya COVID-19 dengan daya tular yang masif ini.

Advertising
Advertising

"Dan bisa fatal, terbukti banyak dokter dan tenaga kesehatan juga meninggal," ungkapnya.

Di lain pihak, COVID-19 efektif dicegah dengan protokol kesehatan #pakaimasker, #jagajarak aman, dan #cucitangan," kata Andreas.

Dengan rujukan tersebut, khususnya mesti disiplin dalam 3M bagi komorbid di masa pandemi ini, risiko penularan bisa diminimalisasi.

Mengutip keterangan Kepala Dinkes Jatim dr. Herlin Ferliana, M.Kes., yang menyatakan berdasarkan analisa di Provinsi Jatim, sebanyak 95 persen pasien positif COVID-19 meninggal karena komorbid dan jenis penyakit bawaan itu di antaranya paru-paru dan jantung.

Ia memberi contoh agen dalam kasus ini adalah virus corona. Pasien positif COVID-19 yang diakibatkan oleh virus dapat dilakukan tata laksana isolasi mandiri. Menurutnya, hampir 100 persen pasien sembuh.

Sedangkan faktor lain adalah host atau penderita COVID-19 yang sudah lansia dengan komorbid. Ini sangat mempengaruhi kerentanan seseorang terhadap kematian. Karena itu, di Jateng dilakukan skrining kelompok rentan seperti ibu hamil dan lansia dengan komorbid di mana mereka yang menjadi prioritas tes.

*Ini adalah artikel kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Berita terkait

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

19 hari lalu

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.

Baca Selengkapnya

CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

31 hari lalu

CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

CEO Boeing Dave Calhoun memutuskan mengundurkan diri pada akhir tahun ini. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

45 hari lalu

Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Anjuran Puasa Ramadan yang Aman buat Pemilik Komorbid

46 hari lalu

Anjuran Puasa Ramadan yang Aman buat Pemilik Komorbid

Pemilik komorbid harus memperhatikan pola konsumsi obat sebelum dan sesudah makan besar saat puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

46 hari lalu

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

46 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

47 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

53 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Erlina Burhan sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran UI, Penjaga Gawang Saat Pandemi Covid-19

20 Februari 2024

Pengukuhan Erlina Burhan sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran UI, Penjaga Gawang Saat Pandemi Covid-19

Universitas Indonesia (UI) mengukuhkan 3 Guru Besar dari Fakultas Kedokteran, salah satunya Prof. Erlina Burhan. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya