Memahami 4 Periode Virus Corona Masuk ke Tubuh

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 9 Desember 2020 15:55 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona mempengaruhi orang secara berbeda. Namun, ada periode yang jelas dari pertama kali masuk ke tubuh hingga gejala mulai muncul.

Seperti dilansir dari Express UK, periode laten merupakan yang pertama. Ini adalah periode antara terinfeksi virus pertama kali dan menjadi menular. Periode ini digolongkan sebagai waktu yang dibutuhkan virus mendapatkan pijakan di tubuh untuk menyebabkan infeksi dan cukup membelah diri.

Periode selanjutnya yakni masa inkubasi. Ini akan menjadi waktu antara terinfeksi virus dan pertama kali mengembangkan gejala umum, termasuk demam, batuk terus-menerus, atau sesak napas. Virus menumpuk di dalam tubuh dan sistem kekebalan akan mulai memperhatikan sesuatu yang asing di dalam tubuh.

Periode menular menjadi yang ketiga. Ini adalah waktu dari akhir periode laten saat pertama kali tertular hingga tidak lagi menular. Selama masa ini, Anda akan sangat mudah menyebarkan virus ke orang lain.

Keempat adalah periode gejala. Ini adalah waktu dari akhir masa inkubasi saat Anda mulai mengalami gejala hingga gejala mulai hilang. Baik periode laten maupun inkubasi, keduanya dimulai pada saat yang sama, ketika virus pertama kali masuk ke dalam sel-sel tubuh. Seseorang tidak langsung menularkan setelah virus masuk ke dalam tubuh.

Advertising
Advertising

Covid-19 pertama harus masuk ke sel saluran pernapasan, kemudian membajak sel-sel ini dan bereproduksi. Setelah cukup banyak virus baru diproduksi dan dilepaskan, seseorang mulai menyebarkan virus dan menjadi sangat menular.

Sementara itu, bagi beberapa orang, tidak ada gejala sama sekali yang membuat virus menjadi lebih berbahaya sehingga orang tersebut tidak menyadari sifat menularnya. Gejala sering muncul kemudian ketika sistem kekebalan menyadari ada benda asing di dalam tubuh dan mulai bergerak melawannya. Gejala juga dapat terjadi akibat kerusakan yang disebabkan oleh virus yang baru terjadi kemudian dalam periode infeksi.

Terlepas dari gejala umum yang diketahui oleh banyak orang, gejala lain mungkin termasuk hilangnya bau atau rasa, nyeri pada otot, masalah gastrointestinal, atau sakit kepala.

Health Harvard menyebut kebanyakan orang yang terinfeksi Covid-19 menghasilkan antibodi, yaitu protein yang mempersulit virus untuk menginfeksi sel.

"Tetapi antibodi hanyalah salah satu bagian dari respons kekebalan tubuh. Sel T, misalnya, dapat menghancurkan sel yang sudah terinfeksi dan sel B memori dapat dengan cepat menghasilkan respons antibodi yang kuat terhadap virus yang pernah ditemukan tubuh sebelumnya. Tingkat antibodi biasanya turun begitu ancaman langsung infeksi menurun," tulis situs kesehatan itu.

Di sisi lain, beberapa penelitian baru menemukan tingkat antibodi Covid-19 menurun tetapi kemudian menjadi stabil dan tetap di dalam darah, bahkan dua hingga tiga bulan setelah terinfeksi. Studi terbaru lain menemukan sel B dan sel T spesifik Covid-19 dalam darah, beberapa bulan setelah pulih.

“Ini semua menunjukkan sistem kekebalan akan siap untuk bereaksi dengan cepat dan kuat jika kembali terpapar COVID-19," jelas Health Harvard.

*Ini adalah artikel kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

7 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

21 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

23 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya