Bepergian kala Pandemi Covid-19, Ini Harga Tes Cepat Antigen, Antibodi, dan PCR

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 18 Desember 2020 10:46 WIB

Ilustrasi rapid test Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan penyertaan surat hasil tes cepat antigen untuk keluar masuk wilayah DKI Jakarta selama periode libur Natal dan Tahun Baru 2020 diberlakukan mulai Jumat 18 Desember 2020. Keputusan tersebut dituangkan dalam Seruan Gubernur DKI Jakarta No. 17/2020 tentang Pengendalian Kegiatan Masyarakat Dalam Pencegahan Covid-19 pada Masa Libur Hari Raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 yang berlaku mulai 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021.

Harga tes cepat antigen memang lebih mahal dibandingkan tes cepat antibodi. Namun, biaya tes antigen relatif lebih murah jika dikomparasi dengan tes usap atau PCR. Berikut perbandingan harga tes cepat antibodi, tes cepat antigen, dan PCR di bandara, klinik, dan rumah sakit.

Tes cepat antibodi
Tes cepat antibodi hanya untuk melihat keberadaan antigen dan antibodi. Pengujian ini biasa dilakukan melalui pengambilan sampel darah dari tubuh pasien. Untuk harga, tes ini dibanderol kisaran Rp 85.000 per tes. Di Bandara Soekarno Hatta, harga tes cepat antibodi dibanderol Rp 85.000 per tes untuk hasil memakan waktu 15 menit sejak pemeriksaan.

Tes cepat antigen
Tes cepat antigen merupakan pemeriksaan untuk mendeteksi protein virus corona (antigen) yang terdapat pada bagian dalam hidung dan tenggorokan. Petugas kesehatan akan mengusap bagian dalam hidung dan tenggorokan untuk mengambil sampel. Tescepat antigen berfungsi untuk mendeteksi virus lebih dini atau dalam tujuh hari pertama sejak munculnya gejala Covid-19. Tes ini juga memiliki biaya yang lebih terjangkau dan waktu hasil pemeriksaan yang lebih cepat, yaitu 15-30 menit. Harga tes cepat antigen bervariasi, tergantung di mana lokasi pemeriksaan. Rentang harga yang ditawarkan mulai Rp 250.000 -385.000 per tes.

PCR atau tes usap
Teknologi Polymerase Chain Reaction (PCR) merupakan tes yang mendeteksi penyakit dengan mencari jejak materi genetik virus corona pada sampel. Tes PCR dilakukan dengan usap hidung atau tenggorokan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menganggap pengujian PCR sebagai standar emas pengujian Covid-19. Tes PCR memberikan hasil paling akurat walaupun memerlukan waktu yang lebih lama. Selain itu, tes PCR hanya bisa dilakukan tenaga yang sudah terlatih karena membutuhkan peralatan dan bahan kimia khusus yang dikenal sebagai reagen.

Advertising
Advertising

Di Bandara Soekarno Hatta, tes PCR dibanderol Rp 885.000 per tes dengan hasil maksimal 24 jam setelah pemeriksaan. Adapun tarif tes PCR di klinik atau rumah sakit bervariasi Rp 875.000-2,5 juta per tes.

*Konten ini merupakan kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

19 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

15 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

16 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

19 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

20 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya