Deteksi Dini Covid-19 Lewat Mata, Seperti Apa?

Reporter

Bisnis.com

Senin, 21 Desember 2020 21:55 WIB

Ilustrasi swab test atau tes usap Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Deteksi dini adalah kunci dalam penanganan sebuah penyakit untuk meningkatkan angka kesembuhan. Ternyata cukup tinggi persentase keluhan mata yang mendahului gejala sistemik orang terinfeksi COVID-19.

Unit Riset Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran pun tengah melakukan riset deteksi dini COVID-19 dengan observasi dan swab mata.

"Ini bisa menjadi skrining yang cepat dan murah untuk mengetahui siapa yang terinfeksi COVID-19 sehingga mempercepat penanganan pandemi COVID-19,” kata Koordinator Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC-19) Wisma Atlet Kemayoran, Mayjen TNI dokter Tugas Ratmono.

Hal itu yang membuat RSDC-19 melakukan riset deteksi dini COVID-19 lewat observasi dan tes usap mata. Hipotesa penelitian ini adalah virus corona juga menyebar ke mata. Hal itu terjadi karena mata dan rongga hidung terhubung lewat sebuah saluran.

Itulah sebabnya saat orang menangis hidungnya juga turut basah dan di era pandemi COVID-19, orang dilarang mengucek mata dengan tangan karena mata menjadi salah satu pintu masuk virus corona.

Pada Sabtu 19 Desember 2020, Tugas telah mengunjungi Unit Riset RSDC bersama para petinggi RSDC-19 lain. Mereka berdiskusi dengan dr. Rina La Distia Nora SpM (K) sebagai peneliti utama RSDC-19 Wisma Atlet Kemayoran dan sejumlah peneliti lain, dr. Rina Dwi Ningtias Mei Riasanti dan dr. Gladya Utami.

Topik diskusinya tentang potensi deteksi COVID-19 lewat mata. Rina sudah melakukan langkah konkret dengan penelitian berjudul "Potensi Deteksi Dini Infeksi SARS-CoV-2 dari Swab Sampel Konjungtiva Melalui Pemeriksaan RT-PCR".

Konjungtiva merupakan selaput bening yang melapisi seluruh bagian terdepan mata dan menjadi pelindung mata. Kemudian, penelitian seperti itu diharapkan proses usap COVID-19 bisa dilakukan hanya dengan membuka kelopak mata bagian bawah agar stik swab bisa menyentuh selaput konjungtiva mata.

Sampel swab nanti akan diperiksa melalui RT-PCR (reverse-transcriptase polymerase chain reaction) seperti halnya usap hidung dan tenggorokan. Skrining atau tes dalam era pandemi COVID-19 menjadi salah satu kunci untuk mencegah penyebaran COVID-19. Dengan cara tersebut, orang terinfeksi COVID-19 bisa sesegera mungkin menjalani perawatan atau isolasi mandiri guna memutus rantai COVID-19.

Tugas mendukung penuh penelitian Rina agar bisa diterapkan untuk proses pengecekan infeksi COVID-19.

“Penelitian ini sangat penting untuk eksplor keilmuan, bukan hanya soal COVID-19, tetapi langkah strategis ke depan dalam penanggulangan ancaman kesehatan,” kata Tugas.

Kepala Sekretariat RSDC Wisma Atlet Kemayoran dr. RM Tjahja Nurrobi juga ikut memberikan dukungan untuk observasi dan usap mata tersebut. Ia menyatakan sebagai rumah sakit yang merawat pasien COVID-19 dalam jumlah paling banyak di Indonesia, RSDC Wisma Atlet Kemayoran menjadi sumber data untuk berbagai penelitian tentang COVID-19.

“Sekarang sudah ada 70 riset tentang penanganan, pencegahan, dan manajemen penanggulangan COVID-19. Salah satu riset yang tengah dilakukan adalah mengidentifikasi COVID-19 dari pemeriksaan mata yang dilakukan dr Rina,” kata dr Nurrobi.

*Ini adalah artikel kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

6 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

11 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

18 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

20 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

1 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

6 hari lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya