Donor Plasma Bantu Pasien Covid-19, Ketahui Apa Itu Plasma Darah dan Fungsinya

Reporter

Sehatq.com

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 14 Januari 2021 10:17 WIB

Ilustrasi donor darah (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Para penyintas Covid-19 dapat membantu memulihkan kondisi pasien Covid-19 dengan melakukan donor plasma. Donor plasma konvalesen ini dapat dilakukan di kantor Palang Merah Indonesia atau rumah sakit tertentu yang memiliki fasilitas penyimpanan donor plasma.

Sebelum melakukan donor plasma, ketahui dulu apa itu plasma darah dan fungsinya. Plasma darah adalah salah satu komponen penyusun darah, selain sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Mengutip laman Sehatq, plasma menyusun sekitar 55 persen dari komposisi darah.

Plasma darah terdiri dari 92 persen air. Air dalam plasma darah ini membantu mengisi ruang pembuluh darah supaya darah dan nutrisi di dalamnya dapat beredar melewati jantung. Adapun delapan persen susunan plasma darah terdiri dari protein, antibodi imunoglobin, dan elektrolit.

Jika dipisahkan dari komponen darah lainnya, maka plasma darah akan terlihat seperti cairan berwarna kuning. Berikut fungsi plasma darah untuk tubuh:

  1. Mengangkut limbah
    Plasma darah berfungsi membawa limbah hasil kerja sel-sel ke hati atau ginjal untuk diproses dan dikeluarkan dari tubuh.

  2. Menjaga suhu tubuh
    Plasma darah yang sebagian besar terdiri dari air bermanfat menjaga suhu tubuh. Cara kerjanya dengan melepaskan atau menyerap panas disesuaikan dengan kebutuhan.

  3. Mengedarkan nutrisi dan hormon
    Sebanyak delapan persen plasma darah tersusun dari nutrisi, protein, dan hormon. Plasma yang mengalir dalam aliran darah mengantarkan zat-zat tersebut untuk pertumbuhan otot dan tulang serta membantu proses pembekuan darah.

  4. Menjaga keseimbangan cairan tubuh
    Salah satu protein yang terkandung dalam plasma darah adalah albumin. Zat ini berfungsi menjaga keseimbangan cairan di dalam darah.

  5. Membantu pembekuan darah
    Protein lainnya yang menjadi komponen plasma darah adalah fibrinogen. Fungsinya membantu proses pembekuan darah.

  6. Melawan infeksi
    Antibodi imunoglobin terkandung di dalam plasma darah. Kegunaannya adalah melawan infeksi.

  7. Menjaga keseimbangan asam basa
    Di dalam plasma darah juga terkandung klektrolit, seperti natrium, kalium, bikarbonat, klorida, dan kalsium. Fungsinya menjaga derajat keasaman atau kebasaan lurutan darah.

Jika kamu melakukan donor plasma, sedikit berbeda dari donor darah biasa. Darah diambil dari satu tangan dan dialirkan ke mesin yang berfungsi mengumpulkan plasma. Kemudian sel darah merah dan trombosit donor dikembalikan ke pendonor disertai dengan garam.

Advertising
Advertising

Proses donor plasma darah ini aman. Pendonor hanya perlu meluangkan waktu beberapa menit lebih lama ketimbang donor darah biasa. Plasma yang didonasikan dibekukan dalam waktu 24 jam. Masa penyimpanan plasma darah dalam kondisi beku bisa mencapai satu tahun dan dicairkan saat diperlukan.

Para ahli menyarankan golongan darah AB melakukan donor plasma karena golongan darah ini merupakan satu-satunya plasma universal yang dapat diberikan kepada pasien dengan golongan darah apa pun. Dengan begitu, pemilik golongan darah AB dapat langsung melakukan donor plasma tanpa perlu mengecek lagi plasmanya digunakan oleh pasien golongan darah apa.

SEHATQ

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

18 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

23 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya