TEMPO.CO, Jakarta - Ketika tubuh terasa lelah, maka sebaiknya istirahat dan tidur. Tidur membantu regenerasi sel-sel tubuh supaya segar kembali saat terbangun nanti. Hanya saja, tak semua orang merasakan kesegaran saat bangun tidur.
Ada yang masih merasa lesu dan lelah meski sudah tidur sekian lama. Energi selama tidur seolah tidak terhimpun dan terpancar ketika bangun. Apa saja yang membuat seseorang masih merasa lelah kendati sudah cukup istirahat? Berikut ulasannya seperti dikutip dari Boldsky:
Gangguan tiroid Salah satu pemicu masih merasa lelah meski sudah cukup istirahat dan tidur adalah gangguan tiroid. Umumnya gangguan tiroid tak hanya terasa dari kondisi tubuh yang letih, namun juga diiringi rambut rontok, kulit kering, kuku rapuh, bengkak di bawah mata, suara serak, detak jantung meningkat, dan lainnya.
Gangguan tiroid berarti ada masalah pada kelenjar tiroid yang memproduksi hormon untuk mengatur fungsi organ tubuh. Apabila kerja tiroid bermasalah, maka kadar hormon tidak terkendali dan membuat kacau energi.
Anemia Kelelahan adalah gejala umum yang dialami penderita anemia. Anemia terjadi saat seseorang kekurangan sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Gejala penyerta lainnya adalah sakit kepala, sulit berkonsentrasi, jantung berdebar, sulit tidur, dan lainnya.
Ilustrasi tidur. Shutterstock
Diabetes Gangguan metabolisme tubuh karena diabetes bisa memicu kelelahan. Energi tubuh terasa hilang, kerap merasa haus, sering buang air kecil, penglihatan menurun, mata merah, dan berat badan mendadak turun.
Kekurangan vitamin B12 Vitamin B12 berfungsi menjaga tingkat energi optimal danmencegah kelelahan. Asupan vitamin B12 bisa diperoleh dari telur, ayam, ikan, dan suplemen.
Stres Stres yang berat akan mempengaruhi kualitas tidur dan kadar energi tubuh. Memang tak mungkin menghindari stres, yang tepat adalah mengelola stres. Carilah cara bagaimana supaya stres tidak kian menjadi dan membuat aktivitasmu berantakan.