Pakar Minta Masyarakat Lihat Manfaat Vaksinasi Covid-19, Bukan Efek Negatifnya

Reporter

Tempo.co

Jumat, 15 Januari 2021 19:09 WIB

Ilustrasi Vaksin Covid-19. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi COVID-19 kini menjadi momok bagi masyarakat Indonesia. Perlu penanganan khusus untuk dapat menekan jumlah kasus positif dan meninggal dunia. Vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu cara dan upaya agar pandemi ini perlahan-lahan berkurang.

Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) berkolaborasi dengan Persit Kartika Chandra Kirana, Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI), Universitas Prima Indonesia (UNPRI), KREKI dan Indonesia Healthycare Forum (IHCF) mengadakan bincang-bincang virtual bertajuk "Vaksin COVID-19, Tak Kenal Maka Tak Kebal. Komorbid, Bolehkah?" Bincang-bincang ini diselenggarakan dengan maksud memberikan edukasi pada masyarakat tentang vaksinasi COVID-19.

Ketua umum YKPI, Linda Agum Gumelar, menyambut baik acara ini karena secara tidak langsung dapat menjawab banyak pertanyaan dari para penyintas kanker payudara dalam menyikapi bahaya pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung lebih dari sembilan bulan.

"Kami langsung bereaksi dan bertindak karena memang sebenarnya bagi para penyintas kanker, termasuk kanker payudara, baik yang sudah berobat atau sudah selesai tahapan pengobatannya. Kami terus bertanya-tanya bagaimana dengan kami, sehingga butuh penjelasan dan informasi yang tepat dan akurat," ujar Linda.

Melihat angka penambahan kasus positif COVID-19 yang semakin bertambah, pemerintah perlu memikirkan cara guna menekan angka penularan. Sekertaris Jendral Kementerian Kesehatan RI, drg. Oscar Primadi, mengungkapkan pemerintah terus berupaya untuk memutus rantai penularan COVID-19. Salah satunya dengan penyebaran vaksinasi.

Advertising
Advertising

Baca juga: Vaksinasi Covid-19, Simak Tips Mengatasi Rasa Takut pada Jarum Suntik

Pemerintah menjadikan penyebaran vaksinasi ini sebagai strategi penanggulangan pandemi ini. Dan tentunya kami yakin vaksinasi bukan hanya satu-satunya tetapi adalah satu bagian yang akan berpengaruh besar terhadap upaya keseriusan kita bersama dalam menanggulangi pandemi COVID-19," ungkap Oscar lewat rilis yang diterima Tempo.co.

Vaksinasi COVID-19 memang menjadi salah satu cara penanggulangan agar pandemi COVID-19 tidak menyebar luas. Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin telah didistribusikan dan prioritas utama pemberian vaksin diberikan kepada para tenaga kesehatan yang merupakan garda terdepan dalam melawan virus COVID-19.

Kepala Lembaga Biologi Molekular Eijkman, Prof. dr. Amin Soebandrio, PhD, Sp.MK (K) memaparkan vaksinasi memiliki manfaat yang jauh lebih besar dibandingkan risiko yang akan diterima. Untuk itu, tidak perlu khawatir untuk divaksin karena ini merupakan salah satu cara untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.

"Sederhananya kita membandingkan dua hal, manfaatnya dan risikonya. Semua vaksin pasti ada kedua hal tersebut. Tentu kita harapkan bahwa manfaatnya jauh lebih besar daripada risikonya. Apa saja risiko yang mungkin dihadapi seseorang ketika vaksinasi, minimal sakit pada waktu disuntik, itu merupakan salah satu risiko namun bisa diterima dan diabaikan," kata Amin.

"Manfaat itu yang kita rasa saat ini sangat besar. Di satu sisi kita tidak melihat satu risiko yang serius tetapi kalo vaksinasi ini bisa berhasil dan diterima maka kita bisa melindungi orang yang divaksinasi dan kita bisa melindungi orang yang karena sesuatu hal tidak bisa di vaksinasi. Karena pasti ada beberapa orang yang tidak bisa divaksinasi, mereka tentu butuh perlindungan, siapa yang melindungi? Tentu yang mampu melindungi adalah orang yang divaksinasi," tambah Amin.

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

21 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya