Dokter Ungkap Hal yang Harus Diperhatikan sebelum Suntik Vaksin Covid-19

Reporter

Antara

Minggu, 24 Januari 2021 10:00 WIB

Ilustrasi vaksin Covid-19. REUTERS/Pascal Rossignol

TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum orang menerima vaksin COVID-19. Dokter spesialis paru Sylvia Sagita Siahaan mengatakan kandidat penerima vaksin harus memenuhi sejumlah kriteria yang mencakup usia 18-59 tahun dan berada dalam kondisi fit.

"Kita harus tahu dulu apakah kandidat prioritas vaksin atau bukan, punya penyakit penyerta atau tidak, usia 18-59 tahun. Tips khususnya memenuhi kriteria dulu dan saat divaksin kandidat dalam kondisi fit," ujarnya.

Menurut Sylvia, orang dengan kondisi khusus, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau peradangan pada paru-paru yang berkembang dalam jangka panjang harus dipastikan tidak dalam kondisi eksaserbasi (kumat atau memburuk). Begitu juga dengan yang memiliki TBC aktif atau belum diobati.

Orang dengan demam di atas 37,5 derajat Celcius juga sebaiknya menunda vaksinasi Covid-19. Penundaan vaksin dilakukan untuk memberikan kesempatan daya tahan tubuh melawan infeksi karena demam penanda tubuh mengalami infeksi dan berusaha melawannya.

Dokter biasanya akan menunda memberikan vaksin pada mereka dengan kondisi asma dan PPOK yang kumat, demam tinggi, dan TBC belum diobati.

Advertising
Advertising

"Apakah sedang alami kondisi salah satunya TBC yang aktif belum diobati. Asma, PPOK boleh divaksin asal kondisinya tidak kumat, terkontrol dengan obat-obatan," tutur Sylvia.

Baca juga: 2 Alasan Pentingnya Vaksin Covid-19 Menurut Dokter Paru

Spesialis jantung dan pembuluh darah yang banyak berbicara mengenai COVID-19, Vito A. Damay mengatakan orang dengan masalah jantung, seperti gagal jantung dan lemah jantung, juga sebaiknya tidak dulu diberikan vaksin.

"Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) sudah mengeluarkan pernyataan kalau ada gagal jantung, lemah jantung, kalau stabil 2-3 bulan terakhir sebenarnya layak divaksin. Tetapi sekarang ini ada pengaturan pemberian vaksin. Sejauh ini, untuk mereka dengan kelainan khusus sebaiknya jangan dulu," katanya.

Dia meminta orang dengan kondisi khusus ini jujur pada dokter demi keamanan. Walau secara teori sebenarnya vaksin COVID-19 tidak menyebabkan gangguan pada sistem tubuh, sejauh ini belum ada petunjuk teknis pemberian vaksin pada mereka yang memiliki kondisi khusus.

"Untuk penyakit jantung bawaan, petunjuk teknis belum diberikan. Jadi, orang dengan diabetes perlu penilaian. Secara teori, vaksin tidak menyebabkan gangguan sistem tubuh, tidak bikin sakit COVID-19, harusnya aman. Tentu semua ingin seaman mungkin. Jadi, kalau ada kelainan khusus diabetes, hipertensi, gagal jantung, biarkan evaluasi individu, orang per orang," tuturnya.

Khusus untuk ibu hamil dan menyusui, dalam kesempatan terpisah, dokter yang juga Ketua Tim Peneliti dari Health Collaborative Center (HCC), Ray W. Basrowi, menyarankan sementara ini mereka tidak diikutsertakan dalam daftar penerima vaksin seperti anjuran dari Satgas COVID-19.

"Penelitian klinis di Indonesia dan luar negeri belum ada. Jadi belum tahu aman atau tidak. Saat ini kita ikuti saran pemerintah (tidak menyertakan ibu hamil sebagai calon penerima vaksin)," katanya.

Ray mengatakan ibu hamil memiliki daya tahan tubuh yang sangat reaktif dan responsif sehingga dikhawatirkan ada mekanisme umpan balik yang tidak menguntungkan dan berisiko pada ibu hamil dan janin usai diberi vaksin.

Terkait efek samping vaksin, khususnya Sinovac, sementara ini baru dilaporkan sebatas nyeri atau kemerahan di kulit. Vaksin ini merangsang respons di tubuh sehingga terbentuk antibodi tanpa membuat orang menjadi COVID-19.

Berita terkait

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

32 menit lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

45 menit lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

11 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

3 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

7 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya