Sering Terlambat Terdeteksi, Ini Pesan Pakar tentang Kanker Payudara

Reporter

Antara

Selasa, 2 Februari 2021 15:28 WIB

Ilustrasi kanker payudara (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Mengenali gejala lebih dini dari tanda-tanda kanker payudara penting untuk dilakukan agar penyakit yang diderita tidak bertambah parah dan gejala awal tersebut dapat lebih cepat tertangani. Spesialis Bedah Onkologi dr. Walta Gautama menekankan kepada masyarakat perlunya mengenali gejala kanker payudara lebih dini untuk menurunkan risiko keparahan penyakit dan mempercepat pengobatan serta pemulihannya.

"Kebanyakan orang, kalau kulitnya belum merah dia enggak pusing. Tapi, begitu kulitnya merah baru dia datang. Padahal dia stadiumnya sudah lanjut," kata Walta tentang salah satu gejala penyakit kanker payudara, dalam diskusi tentang "Peran Bidan pada Skrining dan Deteksi Dini Kanker Payudara" secara virtual di Jakarta, Selasa, 2 Februari 2021.

Ia mengatakan sebagian besar orang mengenali tanda-tanda adanya kanker payudara dari beberapa gambar yang sebenarnya menunjukkan tanda-tanda gejala pada stadium lanjut. Misalnya, tanda adanya warna kulit yang kemerah-merahan di area payudara. Tanda kemerah-merahan pada kulit di area payudara tersebut sebenarnya menunjukkan penyakit yang dialami penderita pada umumnya sudah pada stadium 3B.

Tetapi, sebagian besar pasien biasanya baru memeriksakan diri ke dokter setelah menyadari adanya tanda-tanda tersebut. Selain itu, tanda lain yang menunjukkan seseorang sudah dalam stadium lanjut kanker payudara adalah tanda berupa tarikan kulit ke arah dalam puting atau puting yang tertarik ke arah dalam dan juga gambaran kulit yang tampak seperti kulit jeruk.

"Kalau sudah ada gambaran seperti ini, kita sudah harus curiga. Tapi, sebenarnya kalau sudah ada gambaran seperti ini, ini sudah terlambat, sudah masuk ke dalam stadium 3B," jelasnya.

Advertising
Advertising

Baca juga: Waspadai Kanker Payudara, Generasi Milenial Harus Paham SADARI

Permasalahan umum yang dihadapi para penderita tersebut adalah mereka baru memeriksakan diri ketika kanker payudara sudah pada stadium lanjut. Hal itu terjadi karena mereka kebanyakan tidak mengetahui gejala-gejalanya lebih awal.

Untuk itu, spesialis yang juga Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) Pusat tersebut menyampaikan tiga pesan penting yang perlu diperhatikan dalam mengenali gejala kanker payudara lebih dini.

"Pertama, apabila ada benjolan, segera datang ke dokter ahli bedah onkologi atau kalau belum ada bedah onkologi di daerahnya, boleh ke ahli bedah," ujarnya.

Perlunya pasien untuk segera memeriksakan diri tersebut adalah agar bisa mendapatkan kepastian tentang kemungkinan penyakit dari temuan gejala yang dialaminya. Gejala berikutnya yang perlu disadari lebih awal adalah jika terdapat tanda adanya cairan yang keluar dari puting. Gejala tersebut juga perlu segera diperiksakan ke dokter.

Kemudian, jika seseorang merasakan adanya perbedaan dari kondisi payudaranya secara fisik saat melakukan rutinitas pemeriksaan mandiri, maka kondisi tersebut juga perlu diperiksakan ke dokter.

"Artinya dia harus konfirmasi apabila ada terasa berbeda dari biasanya, kondisi di payudaranya. Entah itu ada rasa nyeri atau luka di daerah puting atau bentuk puting yang sudah mulai tidak normal, itu sudah harus dipikirkan untuk periksa," tuturnya soal deteksi kanker payudara.

Berita terkait

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

16 jam lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

1 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

3 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

7 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

8 hari lalu

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

8 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

8 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

11 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

13 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

14 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya