Merokok dan Golongan Darah A, Faktor yang Bisa Memperparah Pasien Covid-19

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 2 Februari 2021 21:46 WIB

Ilustrasi rapid test atau tes cepat Covid-19. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan kini mencoba menemukan cara untuk mengidentifikasi pasien yang mungkin menderita gejala COVID-19 terburuk di kemudian hari. Salah satu penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St. Louis, Amerika Serikat, menemukan ada cara sederhana untuk memprediksi pasien rawat inap mana yang berisiko mengalami komplikasi serius atau kematian.

Tes sampel darah cepat yang mengukur DNA mitokondria membantu mendeteksi pasien yang nantinya akan menghadapi komplikasi COVID-19 paling serius. Studi tersebut menjelaskan, "Salah satu aspek paling menjengkelkan dari pandemi COVID-19 adalah ketidakmampuan dokter untuk memprediksi pasien yang baru dirawat di rumah sakit yang akan mengembangkan penyakit parah, termasuk komplikasi yang memerlukan pemasangan selang pernapasan, dialisis ginjal, atau perawatan intensif lainnya."

Meskipun usia dan riwayat medis dapat membantu memprediksi hasil secara umum, ada beberapa kasus di mana pasien yang tampaknya berisiko rendah menderita infeksi COVID-19 yang parah hingga meninggal. Dalam studi ini, tim menemukan tingkat DNA mitokondria meningkat 10 kali lipat pada pasien dengan COVID-19 yang mengembangkan disfungsi paru parah atau meninggal kemudian.

Ditemukan bahwa orang dengan peningkatan tingkat DNA mitokondria enam kali lebih mungkin untuk diintubasi, tiga kali lebih mungkin untuk dirawat di ICU, dan dua kali lebih mungkin untuk meninggal dibandingkan dengan yang memiliki tingkat DNA mitokondria yang lebih rendah.

DNA mitokondria yang keluar dari sel ke dalam aliran darah adalah tanda bahwa jenis tertentu dari kematian sel yang ganas sedang terjadi di dalam tubuh. Hasil pendahuluan menjanjikan tetapi diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengkonfirmasi temuan penelitian. Berikut beberapa tanda lain yang dapat memprediksi kasus COVID-19 yang parah di masa depan.

Advertising
Advertising

Menderita apnea tidur
Ada banyak penyakit penyerta yang dapat meningkatkan risiko COVID-19 parah. Menurut penelitian terbaru yang diterbitkan dalam BMJ Open Respiratory Research, pasien dengan obstructive sleep apnea (OSA) berada pada peningkatan risiko komplikasi COVID-19. Studi lain menemukan 21 persen pasien yang menderita COVID-19 parah ditemukan memiliki OSA.

Perokok
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine, para peneliti menemukan perokok atau bukan dapat membantu memprediksi kemungkinan COVID-19 parah. Tim mengevaluasi 7.102 pasien positif COVID-19 dan menemukan orang yang merokok 2,25 kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit daripada yang tidak pernah merokok.

Golongan darah A
Penelitian telah menemukan golongan darah juga dapat memengaruhi apakah Anda akan mengembangkan kasus COVID-19 yang parah atau tidak. Laporan mengatakan orang dengan golongan darah A lebih mungkin sakit parah ketika terinfeksi virus corona.

Memiliki varian gen tertentu
Memiliki varian gen tertentu dapat berperan dalam menentukan apakah infeksi COVID-19 semakin parah. Dalam satu penelitian di Inggris terhadap 2.200 pasien COVID-19, ditemukan satu varian tertentu yang ditemukan di wilayah kromosom 3 dikaitkan dengan peningkatan risiko COVID-19 sebesar 30 persen.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

10 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya