Waspadai 6 Gejala Kanker Lambung Berikut
Reporter
Antara
Editor
Yayuk Widiyarti
Kamis, 11 Februari 2021 06:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ada enam gejala yang harus diwaspadai oleh masyarakat terkait kanker lambung. Begitu penjelasan Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof. DR. dr. Aru Sudoyo. Sayangnya, kebanyakan pasien terlambat berkonsultasi ke dokter mengenai penyakitnya, bahkan rata-rata sudah berada di stadium lanjut.
"Kebanyakan ketahuan sudah stadium 3 dan kebanyakan sudah stadium 4, tidak ada yang stadium 1 dan 2. Artinya, kebanyakan dari mereka datang sudah tidak bisa dioperasi lagi dan ini menyebabkan harapan hidupnya pendek," kata Aru.
Untuk lebih waspada dengan kanker lambung, Aru menyebut enam situasi yang harus diketahui terkait dengan gejala penyakit tersebut. Pertama adalah nyeri abdomen, yaitu nyeri perut yang awalnya terasa ringan. Nyeri ini tidak akan hilang hanya dengan makan dan lama-lama semakin berat hingga tak tertahankan.
"Gejala yang paling sering dari kanker lambung 60-90 persen mirip dengan sakit maag," kata dokter di RSCM tersebut.
Baca juga: Sulit Dideteksi, Gejala Kanker Lambung Mirip Sakit Maag
Situasi kedua adalah mulai sulit menelan makanan dan ini terjadi bila tumor berlokasi di daerah kardia atas. Saat menelan, terasa seperti ada yang menyangkut di daerah dada sehingga harus dibantu minum air yang banyak.
Akan tetapi, makanan tersebut akan balik ke atas atau juga disebut dengan gastroesophageal reflux atau GERD. Jika merasa mual dan muntah saat makan, kemungkinan tumor terletak dekat dengan jalan masuk ke usus halus atau pilorus. Hambatan lewatnya makanan akan mengirim sinyal ke otak bahwa makanan harus dikembalikan ke atas.
Gejala keempat adalah semakin merasa cepat kenyang dengan terisinya ruang lambung oleh tumor sehingga semakin sedikit makanan yang masuk tubuh. Hal ini terjadi terutama pada kanker lambung jenis difus, di mana sel-sel tumor mengambil permukaan luas lambung sehingga elastisitas lambung berkurang.
Penurunan berat badan secara drastis merupakan tanda terjadinya kanker lambung karena sulitnya makanan turun atau sering muntah sehingga nutrisi berkurang. Terakhir adalah mulai terjadi perdarahan, di mana tumor atau kanker menembus lapisan dalam lambung.
Bila perdarahan masih sedikit, tidak menampakkan adanya gejala namun ada perdarahan besar, berakibat pada hematemesis atas atau melena bawah dengan gejala anemia. Aru juga menjelaskan tentang perbedaan ciri-ciri ulkus lambung dengan kanker lambung.
Ulkus lambung akan hilang dengan makan, biasanya sakit terasa terutama di pagi hari saat baru bangun tidur namun berat badan tidak turun. Pada kanker lambung, kondisi akan semakin parah dengan makan dan tidak ada batasan waktu serta berat badan turun banyak.
"Jika dirasa terjadi ciri-ciri kanker lambung atau dengan sakit maag yang berkepanjangan, segeralah melakukan deteksi dini," ujar Aru.