Pandemi Covid-19, Penipuan Berkedok Asmara pun Meningkat

Reporter

Bisnis.com

Senin, 15 Februari 2021 20:20 WIB

Ilustrasi kencan online/dating online. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Para penipu berkedok teman kencan meraup uang berkat banyaknya lajang kesepian yang terjebak di rumah selama pandemi Covid-19. Dilansir melalui Entrepreneur, pada 2020, modus penipuan dengan skenario romansa menarik lebih dari USD 304 juta, meningkat 50 persen dari tahun sebelumnya, menurut Komisi Perdagangan Federal AS (FTC).

Jumlah laporan yang diterima FTC dari korban penipuan asmara juga mencapai 32.792, naik 30 persen dari tahun ke tahun. Yang tidak berubah adalah seberapa banyak penipu dapat menarik uang dari korban yang tidak menaruh curiga. Orang-orang ini menyerahkan rata-rata USD 2.500 atau sekitar Rp 35 juta kepada teman kencan palsunya.

Penipuan biasanya melibatkan orang-orang dengan profil yang terlalu sempurna di dunia nyata pada aplikasi kencan atau platform media sosial dari orang yang mencoba membohongi para lajang. Mereka sering muncul dengan foto profil rupawan. Namun pada kenyataannya, itu semua adalah tipuan untuk mengirimkan uang kepada kekasih palsu, biasanya melalui transfer bank atau dengan membeli kartu hadiah digital.

Tanda-tanda penipuan berkedok cinta adalah ketika teman kencan palsu itu mengajukan alasan mengapa mereka tidak dapat bertemu secara langsung. Sayangnya, Covid-19 hanya memberi para penipu alasan yang tampaknya sah untuk menghindari sesi kopi darat.

“Pandemi telah membuat penipuan sejenis jadi lebih mudah dan menginspirasi skenario baru untuk cerita mereka, dengan banyak korban melaporkan teman kencan mereka mengaku tidak dapat bepergian karena pandemi,” kata FTC, seperti dikutip melalui Entrepreneur.

Advertising
Advertising

Baca juga: Waspadai Penipuan lewat Influencer, Begini Cara Menghindarinya

Beberapa penipu dilaporkan membatalkan rencana kencan pertama karena tes Covid-19 yang positif. Pandemi juga memberi alasan lain bagi para penipu untuk meminta uang kepada orang lain. Menurut FTC, beberapa korban melaporkan para penipu mengaku mengalami keadaan darurat medis akibat Covid-19.

Menariknya, para penipu romantis juga bisa melakukan hal sebaliknya dan mengirimkan uang kepada korban. Namun, FTC mengatakan uang yang dikirim biasanya pencucian dana curian dari kejahatan lain.

“Bahkan, banyak yang melaporkan uang yang mereka terima dan teruskan ternyata adalah tunjangan pengangguran,” tambah regulator.

Korban berusia 20-29 tahun mengalami peningkatan penipuan asmara terbesar. Namun, mereka yang berusia di atas 70 tahun melaporkan kehilangan uang paling banyak dengan rata-rata kerugian individu sebesar USD 9.475.

FTC memiliki sejumlah tips tentang bagaimana Anda dapat melindungi diri dari penipuan di aplikasi kencan atau platform media sosial. Salah satu teknik yang patut diperhatikan adalah melakukan penelusuran gambar terbalik (reverse image search) pada foto profil teman kencan. Ini dapat mengungkapkan apakah foto mereka diambil dari sumber lain.

Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

16 jam lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

19 jam lalu

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

1 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

2 hari lalu

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

Twibbon dapat digunakan untuk turut menyemarakkan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024. Silakan unggah dan tayang.

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

2 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

3 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

5 hari lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

6 hari lalu

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

6 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya