Cara Cegah Anemia Menurut Pakar Gizi, Tambah Protein Hewani

Reporter

Antara

Rabu, 17 Februari 2021 08:24 WIB

Ilustrasi sop daging. Youtube.com

TEMPO.CO, Jakarta - Anemia terjadi saat tubuh kekurangan zat besi sebagai mineral untuk pembentukan hemoglobin atau bagian dari sel darah merah yang bertanggung jawab mengangkut oksigen. Saat kekurangan zat ini, tubuh tidak akan mampu menghasilkan jumlah hemoglobin yang dibutuhkan. Biasanya kondisi ini ditandai sejumlah gejala, meliputi kelelahan, kurang konsentrasi, sakit kepala ringan, tangan dan kaki dingin, hingga pika atau kelainan makan.

Pakar gizi dari RSUI, Ayunthaya Wiharani, merekomendasikan makanan yang mengandung protein hewani sebagai sumber zat besi heme dan non-heme, dipadukan makanan sumber protein nabati, terutama saat sarapan, untuk mencegah kekurangan zat besi.

"Heme untuk membentuk hemoglobin, banyaknya dari protein hewani. Selain membangun heme, kita harus membangun globin untuk membangun hemoglobin, yang kita butuhkan protein hewani dan nabati," kata Ayunthaya.

Tambahkan vitamin C untuk mempercepat penyerapan zat besi, misalnya dari jeruk, tomat, atau sayuran seperti brokoli dan paprika. Contoh sarapan kaya zat besi, seperti dikutip dari Livestrong, antara lain sereal yang diperkaya dengan stroberi dan susu almond, dua telur dadar dengan setengah paprika, ditambah setengah mangkuk tomat cincang, dan segelas jus jeruk. Pilihan lainnya, oatmeal instan dengan 1/4 mangkuk kismis.

Pada kesempatan berbeda, dosen Ilmu gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman, sekaligus Wakil Ketua Ikatan Sarjana Gizi Indonesia (ISAGI), Teguh Jati Prasetyo, mengingatkan dari sisi komposisi sarapan sebaiknya mengombinasikan berbagai zat gizi sehingga memperhatikan keseimbangan menu. Jadi, tidak hanya mengandung sumber energi atau protein saja.

Advertising
Advertising

Baca juga: Ciri Tubuh Kekurangan Zat Besi dan Cara Mengatasinya

"Tetapi diupayakan dengan memperhatikan keseimbangan menu di dalamnya, seperti karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan paling tidak memenuhi sekitar 15-30 persen kebutuhan energi harian," kata Teguh.

Merujuk naskah akademik sarapan sehat yang diinisiasi oleh PERGIZI Pangan, sarapan sebaiknya dilakukan sebelum beraktivitas, yakni sebelum pukul 09.00. Orang memerlukan sarapan untuk mencukupi kebutuhan energi setelah semalaman puasa (tidur bisa dikatakan puasa karena tidak ada asupan minuman atau makanan apapun) untuk beraktivitas di pagi dan siang hari.

Teguh menyarankan orang tua membiasakan anak-anak sarapan sejak dini. Tantangannya memang sering kali pada waktu persiapan, kemudian dari sisi jumlah dan ragam. Untuk menyiasati waktu yang terbatas, Anda bisa menyiapkan bahan sarapan lebih awal, misalnya pada malam hari. Anda bisa terlebih dulu memarinasi ayam atau daging lalu tinggal memasaknya pada pagi hari.

Dari sisi jumlah dan jenis, apabila ingin menghidangkan telur dan nasi, setidaknya selipkan juga buah atau makanan lain. Bila menu sarapan yang akan disajikan nasi goreng, Anda bisa memasukkan juga telur dan potongan sayuran.

Ayunthaya menambahkan, selain dari makanan, mencegah anemia juga bisa melalui aktivitas fisik rutin. Dia mengatakan dua jam duduk diam menyebabkan tubuh kurang teroksigenasi dan otot melemah. Daripada menerapkan perilaku sedenter atau tidak aktif, cobalah melakukan berbagai aktivitas fisik, seperti menyapu lantai, naik dan turun tangga, berjalan 7.000 langkah atau selama minimal 15 menit per hari.

Berita terkait

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

8 hari lalu

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.

Baca Selengkapnya

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

18 hari lalu

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

22 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

22 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

26 hari lalu

Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

Kebutuhan protein hewani untuk penuhi nutrisi keluarga sangat penting. Penuhi nutrisi dan konsumsi air cukup untuk cegah dehidrasi di Bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

38 hari lalu

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?

Baca Selengkapnya

Saran Pakar Gizi untuk Lengkapi MPASI dengan Aneka Nutrisi Telur

39 hari lalu

Saran Pakar Gizi untuk Lengkapi MPASI dengan Aneka Nutrisi Telur

Telur merupakan sumber protein hewani yang serbaguna untuk memenuhi kebutuhan gizi anak saat diolah menjadi MPASI.

Baca Selengkapnya

9 Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang

45 hari lalu

9 Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang

Mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat mengurangi risiko terjadinya mata berkunang-kunang dan menjaga kesehatan mata Anda secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

46 hari lalu

7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

Mata berkunang-kunang terkadang terasa seperti sedang melihat bintang, kilatan cahaya, atau aura.

Baca Selengkapnya

BRIN Teliti Manfaat Daun Kelor untuk Atasi Stunting dan Anemia

53 hari lalu

BRIN Teliti Manfaat Daun Kelor untuk Atasi Stunting dan Anemia

BRIN menggarap proyek penelitian tentang intervensi pemberian makanan tambahan yang diperkaya daun kelor untuk balita berstatus stunting dan anemia.

Baca Selengkapnya