Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ciri Tubuh Kekurangan Zat Besi dan Cara Mengatasinya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wanita lesu. shutterstock.com
Ilustrasi wanita lesu. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kekurangan zat besi terjadi ketika asupan zat besi harian kurang dari yang direkomendasikan. Zat besi termasuk mineral yang diserap ke dalam tubuh melalui makanan dan suplemen. Mineral ini berkontribusi pada pembentukan hemoglobin, bagian dari sel darah merah yang bertanggung jawab mengangkut oksigen.

"Apabila jumlah zat besi dalam tubuh rendah, maka tubuh tidak akan mampu menghasilkan cukup hemoglobin, yang menyebabkan anemia defisiensi zat besi," kata pakar gizi Bansari Acharya seperti dikutip dari Insider.

Selain anemia, gejala ringan saat tubuh kekurangan zat besi antara lain kelelahan, sakit kepala ringan, tangan dan kaki dingin, dan kurang konsentrasi. Ahli gizi Nicole DeMasi mengatakan pada tahap lebih serius, kekurangan zat besi bisa memunculkan pika atau ingin mengonsumsi sesuatu yang bukan makanan, seperti tanah liat atau kertas, kelelahan parah, dan detak jantung yang cepat atau tidak teratur.

Jumlah asupan zat besi yang direkomendasikan setiap hari bervariasi berdasarkan usia dan jenis kelamin. Anak di bawah usia 6 bulan misalnya membutuhkan 0,27 mg, saat usianya 7-12 bulan jumlah asupan bertambah menjadi 11 mg, kemudian saat berusia 1-3 tahun kebutuhan zat besinya menjadi 7 mg per hari.

Baca juga: Awas, Kekurangan Zat Besi dapat Ancam Kemampuan Belajar Anak

Mereka yang berusia 4-8 tahun membutuhkan 10 mg zat besi setiap hari, lalu meningkat saat berusia 14-18 tahun menjadi 11 mg (laki-laki) dan 15 mg (perempuan). Pada orang dewasa, misalnya 19-50 tahun, kebutuhan zat besi harian sekitar 8 mg (pria) dan 18 mg (wanita), sementara bila di atas 51 tahun jumlah yang dibutuhkan 8 mg baik untuk pria maupun wanita. Untuk kondisi khusus seperti hamil dan menyusui, kebutuhan zat besi harian sekitar 27 mg dan 10 mg.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Biasanya, tak semua orang bisa mencukupi kebutuhan zat besi. Penyebabnya beragam, antara lain sedikit atau tidak ada kandungan zat besi dalam makanan, kehilangan darah, misalnya karena menstruasi yang berat atau penyebab lain, kesulitan menyerap zat besi akibat operasi atau penyakit gastrointestinal.

"Salah satu gejala awal kekurangan zat besi adalah kelelahan. Apabila merasa sangat lelah terus-menerus, bahkan setelah istirahat yang cukup dan aktivitas fisik yang terbatas, Anda harus pergi ke dokter," kata Acharya.

Tes darah bisa menunjukkan kekurangan zat besi yang seseorang alami. Tes ini memeriksa jumlah zat besi, kapasitas pengikatan zat besi, dan kadar hemoglobin. Saat menguji kadar hemoglobin, kekurangan zat besi terjadi saat angka memperlihatkan bawah 12 gram per desiliter untuk wanita dan di bawah 13,5 gram per desiliter untuk pria.

Untuk meningkatkan kadar zat besi, Anda bisa makan lebih banyak makanan yang mengandung zat besi. Pilihannya beragam, seperti sereal sarapan yang diperkaya (18 mg per porsi), bayam rebus (3 mg per setengah mangkuk), tahu (3 mg per setengah mangkuk), kentang dengan kulit (2 mg per kentang ukuran sedang).

Orang yang berisiko tinggi, tetapi belum kekurangan zat besi atau yang baru saja mengatasi kekurangan zat besi dapat diresepkan 60- 100 mg zat besi setiap hari, kata DeMasi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

5 hari lalu

ilustrasi memar (pixabay.com)
Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

6 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

17 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

21 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

21 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

30 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

37 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?


9 Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang

44 hari lalu

Ilustrasi mata berkunang-kunang. Shutterstock
9 Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang

Mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat mengurangi risiko terjadinya mata berkunang-kunang dan menjaga kesehatan mata Anda secara keseluruhan.


7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

44 hari lalu

Ilustrasi anemia. (Style Craze)
7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

Mata berkunang-kunang terkadang terasa seperti sedang melihat bintang, kilatan cahaya, atau aura.


BRIN Teliti Manfaat Daun Kelor untuk Atasi Stunting dan Anemia

51 hari lalu

Daun Kelor. Pexels.com
BRIN Teliti Manfaat Daun Kelor untuk Atasi Stunting dan Anemia

BRIN menggarap proyek penelitian tentang intervensi pemberian makanan tambahan yang diperkaya daun kelor untuk balita berstatus stunting dan anemia.