Deteksi Dini Kanker Prostat, Cek Waktu Pemeriksaan

Reporter

Antara

Sabtu, 20 Februari 2021 08:23 WIB

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Rata-rata pasien kanker prostat berusia di atas 50 tahun. Tapi tak menutup kemungkinan risiko penyakit ini juga menyerang laki-laki berusia lebih muda.

Urolog sekaligus staf pengajar Divisi Urologi Departemen Bedah FKUI-RSCM, Prof. dr. Chaidir Arif Mochtar, menuturkan semakin tua usia semakin besar peluang terkena kanker yang menyasar kelenjar sistem reproduksi pria yang membungkus saluran kemih (uretra) itu. Lalu, kapan waktu skrining yang disarankan?

Staf medik Departemen Medik Urologi RSCMFKUI, dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, merekomendasikan pemeriksaan prostate-specific agent (PSA) saat pria berusia di atas 50 tahun. Tetapi, apabila sudah ada riwayat keluarga sedarah, seperti orang tua, saudara kandung, atau anak telah didiagnosis kanker prostat, maka skrining bisa dilakukan sejak usia 40 tahun seraya melakukan pemeriksaan kesehatan umum (MCU).

"Skrining PSA di atas 50 tahun kalau sudah ada keluarga sedarah terkena kanker prostat, boleh skrining dilakukan dari usia 40 tahun. Usia itu sudah disarankan juga melakukan medical check up," katanya.

Untuk menurunkan risiko terkena kanker prostat, penerapan pola hidup sehat, termasuk menghindari diet tinggi lemak dan rendah serat salah satunya bisa dilakukan. Lantas, apabila gaya hidup sehat sudah diterapkan dan masih terkena kanker prostat, bisa jadi ada faktor genetik yang belum bisa dijelaskan berperan di sini.

Advertising
Advertising

Baca juga: Sering Terlambat Terdeteksi, Kanker Prostat Penyebab Terbanyak Kematian Pria

Dokter mendiagnosis terbentuknya kanker prostat dimulai ketika sel-sel di prostat mengalami perubahan dalam DNA. DNA sel berisi instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan. Perubahan tersebut memberi tahu sel untuk tumbuh dan membelah lebih cepat daripada sel normal.

Sel abnormal itu pun terus hidup ketika sel lain mati. Sel abnormal yang terakumulasi membentuk tumor yang dapat tumbuh untuk menyerang jaringan di sekitar. Pada akhirnya, beberapa sel abnormal dapat pecah dan menyebar (bermetastasis) ke bagian tubuh lain.

Lebih lanjut, mereka yang akhirnya terdiagnosis kanker prostat lalu menjalani prosedur pembedahan karena stadium kanker masih awal, juga disarankan kembali melakukan pemeriksaan PSA satu bulan kemudian.

"Berdasarkan hasil PSA akan ditentukan langkah berikutnya, apakah ada tambahan radiasi, misalnya hormonal. Umumnya radiasi karena yang tertinggal di daerah prostat. Kalaupun nilai PSA-nya masih ada maka penilaian perlu sinar (radiasi) atau tidak. Kalau hasilnya bagus, dalam beberapa bulan pertama akan dites untuk melihat tiba-tiba (PSA) naik atau tidak. Ada nilai PSA belum sesuai harapan lalu turun pelan-pelan," papar Chaidir.

Berita terkait

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

2 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

2 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

4 hari lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

5 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

6 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

7 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

7 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

8 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya