5 Strategi Besarkan Usaha Waralaba

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 21 Februari 2021 17:46 WIB

Ilustrasi pebisnis sukses atau orang kaya. freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dapat memanfaatkan pola waralaba untuk memacu bisnisnya sehingga berkembang dan naik kelas. Sayangnya, tidak semua pelaku usaha menyadari dan mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan agar bisnis terus bertumbuh sehingga sering kali usaha yang dijalankan selama bertahun-tahun hanya jalan di tempat.

Tri Raharjo, Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi, mengatakan salah satu cara yang paling bisa dilakukan pelaku usaha untuk naik kelas dan agar bisnis bisa berkembang dengan cepat ialah dengan cara mewaralabakan usahanya. Namun, untuk bisa sukses mengembangkan bisnis dengan jalur waralaba, ada tahapan yang harus dilalui agar naik kelas.

Pertama tentu saja mulai menjalankan bisnis yang menarik dan memiliki inovasi atau nilai jual yang membedakan dibanding bisnis lain yang telah lebih dulu ada di pasaran. Yang pasti, usaha yang dijalankan juga harus dapat diterima pasar dan mudah diduplikasikan.

Kedua, bisnis yang dijalankan harus menguntungkan. Maka sebagai pelaku usaha harus dapat membuat perencanaan bisnis yang terukur, mulai dari target pendapatan, pengeluaran, keuntungan, dan lain sebagainya.

Baca juga: Mau Mencoba Bisnis Waralaba, Perhatikan Dulu Hal Berikut

Advertising
Advertising

Selain itu, perlu juga merencanakan aliran uang tunai dengan baik dan mengalokasikan anggaran pengeluaran agar benar-benar bisa dipersiapkan jika terjadi kondisi yang tidak terduga. Ketika pendapatan rendah maka hal apa yang harus diperbaiki, apakah dari sisi inovasi poduk, harga, kualitas, atau pengepakan. Semua benar-benar harus dikontrol agar bisnis bisa bertumbuh.

“Membuat bisnis menguntungkan ini menjadi tantangan utama bagi pelaku UMKM untuk naik kelas. Saat bisnis telah menguntungkan dan semua sudah terukur, maka ini menjadi langkah awal untuk bisa scale up menjadi besar,” tuturnya.

Ketiga, setelah bisnis menguntungkan maka yang selanjutnya harus dilakukan oleh pelaku usaha adalah membuat sistem atau standard operating procedure (SOP) yang baik, mulai dari produk, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, hingga operasional agar bisnis benar-benar tertata dengan baik.

“Tulis apa yang akan kita buat dan buat apa yang telah ditulis. Itu adalah kunci dasar agar bisnis bisa berkembang,” ujarnya.

Setelah memiliki konsep yang baik terhadap bisnis yang dijalankan, serta sudah ada standar operasional yang bagus, maka tahap selanjutnya adalah melakukan scale up denga cara membuat duplikasi atau dilipatgandakan, bisa dengan membuka cabang sendiri atau dengan membuka sistem kemitraan maupun waralaba.

“Ini yang kadang menjadi kesalahan pelaku usaha. Ketika bisnis baru berjalan sudah ingin cepat-cepat diduplikasi, padahal keuntungannya belum teruji dan SOP belum baik. Buat bisnis menguntungkan terlebih dulu dan SOP-nya benar-benar jelas, baru kemudian diduplikasi. Jangan duplikasi dulu sebelum untung,” terangnya.

Agar proses duplikasi bisa berjalan dengan baik dan banyak pihak yang tertarik dengan tawaran kemitraan atau waralaba, maka pelaku usaha harus menguatkan dari sisi branding. Selain dapat mendorong perkembangan bisnis dari sisi bisnis ke bisnis, branding juga penting agar konsumen terus melakukan pembelian.

Berita terkait

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

12 jam lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

3 hari lalu

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

Perjanjian pranikah atau perjanjian pisah harta dilakukan kedua pasangan memiliki pendapatan atau bisnis sendiri masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

3 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

4 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

4 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

5 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

5 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

5 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

5 hari lalu

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

Selain suntikan pinjaman terdapat upaya pembinaan, pendidikan, dan peningkatan usaha koperasi dari LPDB-KUMKM

Baca Selengkapnya