Turunkan Angka Kematian Pasien Kanker, Ini Rencana Kemenkes

Reporter

Antara

Selasa, 23 Februari 2021 19:37 WIB

ilustrasi kanker (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan, dr. Rita Rogayah, mengingatkan pentingnya meningkatkan deteksi dini hingga tata laksana kanker lebih lanjut untuk menurunkan angka kematian sekaligus meningkatkan kualitas hidup mereka. Demi tercapainya tujuan ini diperlukan pendekatan komprehensif dari hulu ke hilir yang melibatkan multidisiplin ilmu, termasuk gizi hingga onkologi.

"Pelayanan kanker harus dilakukan dengan pendekatan komprehensif dari hulu ke hilir dan multidispilin, bagaimana mendeteksi dini sebelum ada keluhan sampai akhirnya melakukan terapi paliatif," katanya.

Untuk keperluan diagnostik, misalnya, penyedia fasilitas kesehatan perlu didukung laboratorium dan sumber daya manusia (tim dokter) berkualitas yang melibatkan intradisiplin. Sementara dalam terapi diperlukan fasilitas bedah, kemoterapi, dan radiasi.

Lebih lanjut, Rita mengatakan penanganan kanker di Indonesia berhadapan dengan berbagai tantangan, antara lain karena peningkatan jumlah kasus yang menjadi beban sosial dan penyebab kematian dan kecacatan tinggi. Hal ini ditambah belum meratanya akses pelayanan kanker di Indonesia.

Kondisi geografis sebagai negara kepulauan, ditambah terbatasnya fasilitas pelayanan kanker dan dokter spesialis kanker (onkolog) semakin mendorong kesenjangan dalam hal angka kejadian, kematian, dan angka ketahanan hidup pasien kanker di daerah-daerah terpencil.

Advertising
Advertising

Baca juga: Awas, Kurang Gerak dan Salah Makan Bisa Berbuah Kanker

Untuk itu, Kemenkes bekerja sama dengan Rumah Sakit Kanker Dharmais membuat sistem pelayanan kanker bisa merata di seluruh Indonesia, termasuk membuat jejaring penanganan kanker secara nasional. Dukungan pemerintah daerah setempat diperlukan agar ini terwujud.

"Kementerian Kesehatan perlu bekerja keras untuk bisa membuat pelayanan ini bisa sesuai yang diharapkan. Kita sudah punya Komite Kanker dan akan ditindaklanjuti," kata Rita.

Rumah sakit jejaring nantinya akan diberikan pengampuan dari Rumah Sakit Dharmais. Bila nantinya rumah sakit itu sudah mandiri selanjutnya akan memberikan pengampuan pada rumah sakit lain di wilayahnya.

"Untuk mewujudkan ini pasti kita lihat juga bagaimana sumber daya manusia yang ada, sarana dan prasarana, alat kesehatan, dan obat-obatan yang ada," tutur Rita. "Nantinya, perlu ada penentuan level rumah sakitnya, nanti kita lihat kemampuan rumah sakit itu sebagai rumah sakit jejaring pelayanan kanker."

Berita terkait

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

1 hari lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

1 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

2 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

3 hari lalu

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

Presiden Jokowi mengharapkan industri kesehatan dalam negeri makin diperkuat.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

5 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

5 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

5 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

5 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya