Pakar Yakinkan Efek Samping Vaksin Covid-19 Tidak Berat

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 24 Februari 2021 21:27 WIB

Ilustrasi Vaksin Covid-19. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Masih banyak pertanyaan tentang vaksin Covid-19, salah satunya efek samping yang ditimbulkan. Penelitian di Australia yang meneliti kekhawatiran tentang vaksin Covid-19, sekitar 10 persen orang yang disurvei mengutip potensi efek samping sebagai alasan tidak mau divaksin.

Amir Khan, dokter di National Health Service dan pengajar senior di Sekolah Kedokteran Universitas Leeds, Inggris, mengatakan ada banyak kelompok orang yang khawatir efek samping ini. Dia menyatakan efek samping kecil setelah mendapatkan suntikan vaksin adalah hal yang umum dan berlaku untuk vaksin virus corona.

Sebuah penelitian terhadap 40.000 petugas kesehatan yang telah menerima vaksin Pfizer menemukan satu dari tiga orang melaporkan efek samping ringan. Tidak ada efek samping serius. Adapun, efek samping paling umum yang telah dilaporkan adalah nyeri di tempat suntikan, demam ringan, menggigil, sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot.

Akan tetapi, efek ini cenderung tidak bertahan lama dan merupakan tanda sistem kekebalan tubuh bereaksi dengan baik terhadap vaksin. Dia melanjutkan gejala tersebut bukan merupakan indikasi infeksi Covid-19 karena vaksin tidak mengandung virus corona sehingga orang tidak dapat tertular ketika menerimanya.

"Justru sebaliknya, vaksin mengandung potongan kecil materi genetik yang mengajari tubuh cara melawan virus corona, jika nanti Anda terkena virus itu," katanya, seperti dikutip Aljazeera.

Advertising
Advertising

Baca juga: Banyak Hoaks Seputar Vaksinasi Covid-19, Tangkal dengan Cara Berikut

Ketika disuntik vaksin, sistem kekebalan diharapkan mengenali apa yang disuntikkan adalah hal asing dan mencoba melawannya. Ketika melakukan ini, sitokin merespons dan memberi sinyal. Saat kadar sitokin meningkat, mereka juga memiliki efek peradangan ringan pada pembuluh darah dan jaringan, menyebabkan respons seperti suhu naik, nyeri otot, dan kedinginan.

Diduga orang yang lebih muda lebih mungkin melaporkan efek samping vaksin dibandingkan yang lebih tua karena mereka memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat. Oleh karena itu, jika tidak ada efek samping, bisa jadi sistem kekebalan tidak berfungsi. Tapi perlu diingat sistem kekebalan orang sangat bervariasi, tidak mungkin menghubungkan tingkat keparahan efek samping dengan efisiensi kekebalan tubuh.

Sebuah studi lain menemukan orang lebih mungkin menderita efek samping vaksin jika sudah pernah terkena Covid-19. Sekitar 33 persen orang dalam kelompok ini melaporkan efek samping vaksin Covid-19 seperti kelelahan, sakit kepala, dan menggigil.

Para peneliti menyarankan ini mungkin efek dari respons kekebalan yang menguntungkan di antara kelompok yang sudah pernah menderita Covid-19 tapi mereka menekankan perlunya penelitian lebih lanjut.

"Para dokter percaya efek samping ringan vaksin Covid-19 adalah harga yang harus dibayar untuk melindungi diri dan orang yang dicintai dari penyakit mematikan ini," ujarnya.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

22 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya