TEMPO.CO, Jakarta - Ada ya yang alergi durian. Durian, siapa sih yang tidak tahu dengan buah ini. Buah tropis yang berasal dari Asia Tenggara ini merupakan buah dengan ciri khas kulitnya yang keras berlakuk- lekuk tajam persis menyerupai duri, baunya menyengat pula.

Penyebutan nama durian diambil dari bentuk kulitnya yang khas tersebut. Durian adalah buah yang kontroversial, meskipun banyak yang menyukainya, tetapi sebagian orang malah tidak menyukainya karena aromanya yang khas itu atau penyebab lain seperti timbulnya alergi saat memakan buah tersebut.

Durian mengandung antioksidan yang cukup tinggi. Dalam 100 gram buah durian mengandung sekitar 27 gram karbohidrat, 4 gram serat, 1,5 gram protein, 5 gram lemak, vitamin A sebanyak 44 UI, vitamin C sekitar 20 mg, magnesium 30 mg, fosfor 39mg, dan mineral lainnya.

Namun mengonsumsi buah juga bisa menimbulkan alergi pada beberapa orang. Alergi tersebut bisa saja terjadi ketika tubuh salah mengartikan sesuatu yang sebenarnya tidak mengancam tubuh. Akibat dari reaksi berlebihan dari tubuh itulah, timbul gejala mengganggu seperti alergi.

Baca: Durian, Kopi dan Sarang Burung walet Dipromosikan di Kota Wisata Cina

Dilansir dari Healthline, alergi pada buah berkaitan dengan sindrom alergi oral (Orall Alergi Syndrome atau OAS), bisa di sebut juga dengan alergi serbuk sari.

Beberapa jenis buah dan serbuk sari, bisa memicu reaksi dari OAS seperti buah apel, kiwi, ceri, persik, pir, jeruk dan pisang dan melon. Tidak dimungkiri juga, durian bisa menimbulkan alergi.

Seperti yang pernah dikatakan oleh Jaclyn Reutens yang merupakan ahli gizi sekaligus pendiri Aptimal Nutrition & Consultans, yang mengatakan orang yang alergi terhadap sulfur dapat merasakan reaksi pada saat mengomsumsi buah durian. Karena buah durian mengandung sulfur.

Selain itu, setiap orang memiliki berbagai macam alergi terhadap zat-zat tertentu, seperti alergi durian ini. Dengan mengetahui kandungan zat dari makanan, Anda bisa saja terhindar akibat alergi tersebut.

ASMA AMIRAH