Perlunya Evaluasi Vaksin Covid-19 untuk Mengurangi Efek Samping

Reporter

Antara

Selasa, 2 Maret 2021 07:55 WIB

Tenaga medis dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang menyuntikan vaksin Covid-19 kepada karyawan mal saat di Mal Tangerang City, Banten, Senin, 1 Maret 2021. Dinas Kesehatan Kota Tangerang bekerja sama dengan pengelola mal melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap 1.000 karyawan mal dan pekerja tenant yang bertujuan memberikan semangat dan harapan baru untuk pemulihan ekonomi Kota Tangerang di masa pandemi. ANTARA/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak 13 Januari 2021, pemerintah mulai melaksanakan vaksinasi COVID-19 secara bertahap untuk 34 provinsi, yang diprioritaskan bagi tenaga kesehatan (nakes) dan petugas publik. Meskipun demikian, masih ada masyarakat yang merasa cemas terhadap keamanan vaksin COVID-19 tersebut.

Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Prof. Dr. apt. Retnosari Andradjati, mengatakan keamanan vaksin baru perlu dievaluasi lebih lanjut untuk meminimalisir efek samping vaksin COVID-19 atau reaksi yang dirasakan pasien.

"Vaksinasi secara umum dapat menimbukan reaksi hipersensitivitas atau reaksi imun yang dipicu oleh antigen/alergen. Reaksi tersebut terjadi dalam 24 jam yang diperantarai oleh IgE, IgG dan IgM, yang terbagi dalam tiga tipe, yaitu Tipe 1 Shok Anafilaktik (melibatkan IgE), Tipe 2 melibatkan IgG dan IgM, dan Tipe 3 melibatkan IgG dan IgM," ujar Retno.

IgE pada tipe 1 berkaitan dengan sel mast dan basofil yang mengandung histamin, yang dapat menimbulkan reaksi alergi dan syok anafilaksis. IgG dan IgM pada tipe 2 mengaktifkan komplemen yang dapat merusak sel dan memicu trombositopenia, anemia hemolitik otoimun, dan neutropenia otoimun. IgM dan IgG pada tipe 3 bereaksi dengan antigen, yakni sistem komplemen akan diaktifkan kemotaksis yang menarik neutrofil dan menyebabkan inflamasi dan vaskulitis serta serum sickness dan arthus reaction.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Tak Sebabkan Reaksi Alergi pada Pemilik Komorbid

Advertising
Advertising

Untuk mencegah reaksi-reaksi di atas, vaksin harus melalui Vaksin Safety agar dapat mengetahui vaccine product-related reactions (reaksi produk vaksin serupa) dan vaccine quality defect-related reactions (reaksi terkait cacat kualitas vaksin). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan untuk dilakukan kegiatan pemantauan pascaotorisasi yang berupa pengawasan dan pemantauan keselamatan.

Pengawasan dan pemantauan meliputi reaksi serius, anafilaksis, dan reaksi alergi serius lain, Bell’s palsy, kasus sindrom inflamasi multisistem setelah vaksinasi, dan kasus COVID-19 setelah vaksinasi yang mengakibatkan hospitalisasi atau kematian.

Peran vaccine safety surveillance selama pengenalan vaksin COVID-19 adalah untuk memfasilitasi deteksi dini, investigasi, dan analisis kejadian merugikan pasca imunisasi atau investigation and analysis of adverse events following immunization (AEFIs) dan kejadian merugikan kepentingan khusus atau adverse events of special interest (AESIs) untuk memastikan respons yang tepat dan cepat.

Berita terkait

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

2 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

22 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

34 hari lalu

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

41 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

51 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

23 Februari 2024

Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

15 Februari 2024

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.

Baca Selengkapnya

Jangan Khawatir bila Ketinggalan Jadwal Imunisasi, Nakes Siap Beri Solusi

12 Januari 2024

Jangan Khawatir bila Ketinggalan Jadwal Imunisasi, Nakes Siap Beri Solusi

Pakar mengatakan orang tua tidak perlu khawatir bila ketinggalan jadwal imunisasi karena tenaga kesehatan ada solusinya.

Baca Selengkapnya

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

9 Januari 2024

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

Mulai 1 Januari 2024, biaya vaksinasi Covid-19 tak lagi gratis. Vaksin bisa didapatkan secara gratis jika termasuk golongan rentan. Ini penjelasannya

Baca Selengkapnya

Kemlu Selesaikan 218 Ribu Kasus WNI Selama Kepemimpinan Retno Marsudi

8 Januari 2024

Kemlu Selesaikan 218 Ribu Kasus WNI Selama Kepemimpinan Retno Marsudi

Kemlu menyelesaikan total 218.313 kasus terkait WNI sejak 2014 hingga 2023 di bawah kepemimpinan Retno Marsudi.

Baca Selengkapnya